<p>Emiten pemurnian gas PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) / Sep.co.id</p>
Ekonomi

ESSA Milik Konglomerat Boy Thohir dan TP Rachmat Produksi Amonia Biru Pertama di Dunia

  • Emiten milik konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan TP Rachmat, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melalui anak usahanya PT Panca Amara Utama akan mengembangkan produksi carbon capture, utilization and storage (CCUS) di Banggai, Sulawesi Tengah.

Ekonomi

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Emiten milik konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan TP Rachmat, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melalui anak usahanya PT Panca Amara Utama akan mengembangkan produksi carbon capture, utilization and storage (CCUS) di Banggai, Sulawesi Tengah.

Disebutkan bahwa inovasi tersebut menjadi yang pertama di dunia dalam penggunaan teknologi amonia terbaru.

Produk yang dikenal dengan nama amonia biru ini dikembangkan bersama Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Adapun studi kelayakan bersama antara pihak tersebut dilakukan pada tahun depan.

Presiden Direktur & Chief Executive Officer ESSA Vinod Laroya menyebut, saat ini amonia banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk dan plastik di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, peran amonia sebagai bahan bakar masa depan mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini disebabkan oleh kandungan hidrogen yang tinggi, serta nol emisi CO2 pada saat pembakaran.

“Kami berencana menggunakan teknologi CCUS untuk mewujudkan produksi amonia biru ini,” kata Vinod dalam keterangan resmi perseroan, Minggu, 21 Maret 2021.

Hal ini menjadi salah satu komitmen dalam upaya mencapai target pengurangan emisi CO2 sebesar 29% pada 2030. Di samping itu, Jepang sendiri juga tengah menyusun produk karbon netral pada 2050.

Diharapkan, kemitraan tersebut dapat berdampak terhadap penyediaan energi yang terjangkau dan bersih.

“Kami terus berinvestasi dalam pengembangan energi untuk masa depan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Hingga 30 September 2020 kepemilikan saham mayoritas ESSA digenggam oleh PT Trinugraha Akraya Sejahtera sebesar 25,3%, PT Ramaduta Teltaka sebesar 15,38%, Chander Vinod Laroya sebesar 13,65%, Sugito Waluyo sebesar 5,39%, dan publik sebesar 31,36%.

Sejumlah nama konglomerat tercatat ikut menggenggam saham ESSA. Mereka adalah Theodore Permadi (TP) Rachmat yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perseroan sebesar 4,44%. Kemudian, Garibaldi ‘Boy’ Thohir yang menjabat sebagai komisaris perseroan sebesar 3%, Rahul Puri yang juga sebagai komisaris perseroan sebesar 0,66%.

Selain itu, beberapa direktur perseroan, yaitu Isenta, Kanishk Laroya, dan Mukesh Agrawal juga mengimpit kepemilikan saham perseroan masing-masing 0,39%, 0,31%, dan 0,12%. (SKO)