Gedung XL Axiata tower di Jakarta Selatan.
Korporasi

Estimasi Keuntungan XL Axiata Usai Akuisisi Bisnis LINK Senilai Rp1,87 Triliun

  • Manajemen XL Axiata mengestimasikan bisnis redensial ini akan memberikan cuan Rp325 miliar dari total laba bersih sepanjang 2024.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal mengakuisisi bisnis redensial PT Link Net Tbk (LINK) senilai Rp1,87 triliun. Aksi korporasi ini dinilai memberikan keuntungan terhadap laba bersih EXCL beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan publikasi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua belah pihak menandatangani perjanjian pengalihan bisnis pada 22 Mei 2024 lalu. Kesepatakan itu termasuk penyewaaan 3,3 juta home passed milik LINK yang bertujuan mengintegrasikan bisnis mobile dan fixed broadband.

“Kami telah melakukan analisa kewajaran atas rencana pembelian Unit Bisnis terkait Pelanggan Residensial sebagai Rencana Transaksi utama dan Rencana Transaksi Pendukung yaitu penyewaan atas 3.300.000 Home Passed berupa jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas pada jaringan milik PT Link Net Tbk kepada PT XL Axiata Tbk,” jelas manajemen EXCL melalui keterbukaan informasi dikutip Senin, 27 Mei 2024. 

Diketahui, harga pembelian unit bisnis terkait pelanggan residensial milik Link Net memakan biaya senilai Rp1,87 triliun. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasar bisnis redensial sebesar Rp1,92 triliun. 

“Total pembayaran yang harus dibayar oleh Perseroan [XL Axiata] sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp1.875.000.000.000 [Rp1,87 triliun],” jelas manajemen EXCL. 

Sebagai informasi, bisnis redensial milik LINK yang diambil alih oleh EXCL meliputi bisnis internet service provider (ISP), bisnis IPTV, dan bisnis PayTV, termasuk layanan yang berkaitan dengan penyimpanan cloud, permainan, dan pelanggan rumah pintar (smart homes customers).

Sementara itu, biaya sewa sebesar 3,3 juta untuk home passed akan dibayarkan per bulan berdasarkan jumlah pelanggan yang menggunakan layanan. Periode sewa ini berlaku selama 10 tahun dengan harga tetap per sewa, dan dapat diperpanjang selama 5 tahun sesuai kesepakatan.

Proyeksi Keuntungan

Pertanyaannya, berapa keuntungan yang akan diperoleh EXCL terhadap laba bersih pada tahun 2024 setelah terlaksananya aksi korporasi ini? Manajemen XL Axiata mengestimasikan bisnis redensial ini akan memberikan cuan Rp325 miliar dari total laba bersih sepanjang 2024.

Pasalnya, sebelum melakukan aksi korporasi ini, manajemen EXCL mengestimasikan laba bersih 2024 sebesar Rp1,82 trilun. Alhasil, dengan adanya bisnis ini manajemen optimistis laba bersih tahun ini mampu menembus Rp2,14 trilun.

Tidak berhenti di tahun ini saja, bisnis redensial tersebut juga bakal memberikan keuntungan secara gradual dari tahun ke tahun. Untuk lebih lengkapnya, dapat disimak data keuntungan di bawah ini. 

Proyeksi Laba EXCL

Dari lantai bursa, saham EXCL pada pergadangan Senin, 27 Mei 2024, diparkir melemah 1,21% ke level Rp2.440 per saham. Sementara itu, saham LINK terpantau melesat 19,08% ke level Rp1.030 per saham.