Etika Kerja Gen Z Yang Bisa Dicontoh Generasi Lain
- Banyak stereotip yang menggambarkan Gen Z sebagai generasi yang manja atau kurang memiliki komitmen terhadap pekerjaan.
Rumah & Keluarga
JAKARTA – Seiring dengan perusahaan yang menghadapi kompleksitas lingkungan bisnis yang ditandai dengan perubahan teknologi yang cepat dan pergeseran norma sosial, pengaruh Generasi Z (Gen Z) menjadi semakin penting.
Jika Anda seorang manajer Milenial atau Gen X, Anda mungkin pernah mengalami ketegangan dan frustrasi dengan karyawan Gen Z, bahkan menganggap mereka sebelah mata. Banyak stereotip yang menggambarkan Gen Z sebagai generasi yang manja atau kurang memiliki komitmen terhadap pekerjaan.
Jangan salah dan asal menilai, itu semua tak sepenuhnya benar. Padahal, banyak etika kerja yang diterapkan oleh Gen Z yang bisa menjadi contoh bagi generasi lainnya. Dilansir dari Forbes, berikut beberapa etika kerja Gen Z yang bisa ditiru. Yuk, simak!
- KFC dan Starbucks Indonesia Boncos di Kuartal III-2024, Melulu karena Boikot?
- Kunci Sukses Swasembada Energi: Penguatan Sektor Hulu Migas
- Bank Mandiri Ungkap Tantangan Bisnis, dari Likuiditas hingga Daya Beli
Mudah Beradaptasi dengan Teknologi
Generasi Z tumbuh dengan ponsel pintar, media sosial, dan internet di ujung jari mereka, membuat mereka sangat mahir menggunakan teknologi baru, termasuk perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan di lingkungan kerja.
Selain itu, mereka juga memiliki fleksibilitas dalam bekerja, seperti bekerja dari jarak jauh, yang memungkinkan mereka untuk tetap produktif dalam berbagai kondisi.
Inovasi dan Kreativitas
Gen Z memiliki kemampuan berpikir kreatif dalam mengatasi masalah, yang membuat mereka selalu siap dengan ide-ide inovatif. Selain itu, mereka juga memiliki minat terhadap proyek-proyek baru, yang bermanfaat untuk perkembangan diri mereka.
Mereka juga dapat dengan cepat menemukan solusi inovatif untuk tantangan teknis dan cenderung sangat baik dalam meneliti dan menemukan jawaban secara mandiri.
Dedikasi dan Kerja Keras
Stereotip Gen Z sebagai generasi malas terbantahkan dengan komitmen mereka dalam bekerja. Mereka berupaya memberikan yang terbaik dan mencapai target yang ditetapkan. Gen Z juga memiliki motivasi yang kuat untuk meraih tujuan yang jelas dan terukur, menjadikan mereka individu yang sangat fokus pada pencapaian.
Punya Semangat Belajar yang Tinggi
Gen Z senang mencari peluang untuk belajar dan mengembangkan keterampilan, baik melalui pelatihan formal maupun informal. Mereka juga menghargai umpan balik yang membangun dan selalu berusaha meningkatkan kinerja berdasarkan masukan dari rekan kerja atau atasan.
Menghargai Keberagaman
- Imbal Hasil SRBI Banjir Minat, Bank-bank Himbara Tertekan Pengetatan Likuiditas
- Rencana Akuisisi Bank Victoria oleh BTN, OJK Tunggu Langkah Resmi
- Pengetatan Likuiditas dan Dampak Terpilihnya Trump ke Perbankan RI
Gen Z cenderung memilih untuk bekerja di perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai sosial, seperti keberlanjutan dan etika bisnis. Karyawan Gen Z adalah pendukung vokal keberagaman dan inklusivitas. Generasi ini tidak takut untuk menantang status quo atau mengajukan pertanyaan sulit tentang praktik etika perusahaan.
Studi menunjukkan bahwa tim yang beragam berkinerja lebih baik dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah yang rumit. Dorongan Gen Z untuk inklusivitas dapat membantu membangun budaya perusahaan yang lebih kuat dan lebih tangguh yang menarik bakat terbaik serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat.