F-16 Segera Masuk Medan Perang Terberat Sepanjang Kariernya
- Sejak prototipe F-16 pertama terbang 50 tahun lalu, pesawat tempur multi-peran ini telah melakukan serangan di lingkungan pertempuran yang sulit di seluruh dunia.
Dunia
KYIV-Pengiriman F-16 ke Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu sudah di depan mata. Dan jet tempur buatan Amerika ini akan segera memasuki medan pertempuran terberat sepanjang kariernya.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Ilya Yevlash mengungkapkan Kyiv kemungkinan menerima gelombang pertama pesawat tempur multiperan F-16 setelah Paskah Ortodoks Minggu 5 Mei 2024. Karena tanggalnya telah diubah beberapa kali, Yevlash tidak memberikan rincian mengenai tanggal pastinya. “Kami menunggu,” kata Yevlash dikutip Kyiv Post 1 Mei 2024.
F-16 yang disediakan oleh negara-negara Barat akan memberi Kyiv peningkatan besar dalam kemampuan udara. Baik untuk peran ofensif dan defensif, dan meningkatkan daya tembak mereka dengan amunisi yang tepat.
Fighting Falcon telah memiliki pengalaman puluhan tahun terbang di lingkungan yang sulit. Pesawat tempur generasi keempat ini telah melakukan serangkaian misi penting selama bertahun-tahun.
Namun langit di atas Ukraina akan menjadi medan perang paling berbahaya yang pernah dihadapi jet tempur itu sejauh ini. Pesawat akan berhadapan dengan sistem pertahanan udara canggih dan jet tempur Rusia yang dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh.
- Moncer di Kuartal 1 2024, Garuda Indonesia Angkut 5,42 Juta Penumpang
- Antara Kinerja Saham dan Keuangan Barito Renewables (BREN) Kuartal I-2024
- Vaksin COVID-19 AstraZeneca Diduga Picu Efek Langka, Ini Faktanya
Ukraina pertama kali meminta F-16 dari mitra Baratnya pada minggu-minggu awal invasi Rusia. Namun Amerika belum menandatangani transfer ke Kyiv hingga musim panas lalu. Empat anggota NATO yakni Belgia, Denmark, Norwegia, dan Belanda secara kolektif berjanji untuk mengirim lusinan F-16 ke Ukraina.
F-16 akan menjadi peningkatan penting atas armada pesawat era Soviet Ukraina. Pada awal perang , Kyiv menerbangkan Su-24, Su-25, Su-27, dan MiG-29. Menurut data visual yang dikumpulkan situs intelijen open source Oryx, Ukraina selama perang dua tahun lebih telah kehilangan sedikitnya 86 pesawat .
Fighting Falcon memiliki tata letak internal yang lebih efisien dan kemampuan peperangan elektronik yang lebih baik dibandingkan kebanyakan jet Ukraina saat ini. F-16 ini juga merupakan pesawat yang gesit dan bermanuver. Serta dapat dilengkapi dengan pod penargetan canggih dan persenjataan udara-ke-permukaan untuk menyerang posisi darat.
Pengalaman Tempur
Sejak prototipe F-16 pertama terbang 50 tahun lalu, pesawat tempur multi-peran ini telah melakukan serangan di lingkungan pertempuran yang sulit di seluruh dunia. Pesawat ini pertama kali mencapai kesuksesan besar di tangan pilot Israel pada awal tahun 1980an.
Pesawat tempur Angkatan Udara Israel, termasuk F-16, pada bulan Juni 1982 melakukan kampanye penindasan pertahanan udara musuh (SEAD) di Lembah Bekaa yang dijaga ketat di Lebanon. Dalam beberapa jam, Israel menghancurkan sejumlah besar sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Soviet milik Suriah. Selain itu juga menghancurkan sejumlah pesawat musuh dengan tidak ada satupun kerugian dialami Israel. Ini adalah kemenangan taktis besar setelah kekalahan besar-besaran Israel dari SAM dalam perang Yom Kippur sembilan tahun sebelumnya.
Angkatan Udara Amerika pertama kali menerbangkan F-16 dalam pertempuran selama Operasi Badai Gurun di Irak pada awal tahun 1990an. Pesawat tempur ini melakukan lebih banyak serangan dibandingkan pesawat lainnya. Pesawat digunakan untuk menyerang lapangan udara musuh, lokasi rudal, dan fasilitas produksi militer.
- Daftar 12 Film yang Tayang di Bioskop Bulan Mei
- Amerika Beli 81 Pesawat Rongsokan dari Kazahkstan
- IHSG Potensi Menguat, Saham ESSA, SIDO dan BFIN Menarik Disimak
F-16 juga dikerahkan ke Balkan untuk kampanye udara Operasi Sekutu NATO melawan Yugoslavia. Di sana, mereka menerbangkan misi SEAD, dukungan udara jarak dekat, dan misi kontra-udara. Sambil menghancurkan radar musuh, jet tempur, dan kendaraan lapis baja.
Selama operasi pada tahun 1990an tersebut, Angkatan Udara Amerika kehilangan 17 pesawat dalam pertempuran. Lima dari pesawat itu adalah F-16.
Militer lain seperti Pakistan, Turki, dan Mesir juga telah mengoperasikan F-16 dalam konflik dengan intensitas yang berbeda-beda selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, F-16 telah beroperasi di atas Afghanistan untuk mendukung Operasi Enduring Freedom. Dan juga telah digunakan untuk melawan ISIS.
Skenario Terberat
John Baum, mantan pilot F-16 Amerika mengatakan di Operasi Badai Gurun bisa dibilang melawan angkatan darat terbesar ketiga di dunia. “Irak juga memiliki angkatan udara yang sangat kuat . Itu adalah situasi yang sangat, sangat sulit,” kata Baum kepada Business Insider.
John Baum merupakan pensiunan letnan kolonel Angkatan Udara amerika yang telah bekerja lebih dari 2.300 jam sebagai pilot F-16. Baum sekarang menjadi peneliti senior di Mitchell Institute for Aerospace Studies ini juga mengatakan, F-16 dari Ukraina akan melawan Rusia. Dan tanpa diragukan lagi, ini adalah skenario terberat yang akan dihadapi oleh F-16.
Di antara ancaman yang akan dihadapi oleh F-16 Ukraina adalah sistem pertahanan udara Rusia yang canggih seperti S-300 dan S-400. Selain itu armada Su-35 dan MiG-31 yang tangguh dan dipersenjatai dengan R-37. Sebuah rudal udara ke udara jarak jauh yang dilengkapi radar kuat. Mereka akan didukung pesawat peringatan dini yang dapat mendeteksinya dari jarak ratusan mil.
“Ada triliunan cara untuk mendeteksi F-16 Ukraina,” kata Brynn Tannehill, analis pertahanan dan mantan penerbang Angkatan Laut Amerika kepada Business Insider.
Persenjataan sistem permukaan-ke-udara Rusia lebih modern dan canggih dibandingkan dengan yang dihadapi F-16 dalam konflik sebelumnya. Sebelumnya F-16 menghadapi sejumlah sistem pertahanan udara Israel seperti SA-2, SA-3, dan SA-6.
Tannehill mengatakan Rusia membawa peralatan canggih mereka ke perang Ukraina. Sementara musuh F-16 di Timur Tengah seperti Irak dan Suriah biasanya mengoperasikan peralatan warisan Soviet. Dan mungkin tidak cukup terlatih atau dilengkapi seperti Moskow sekarang.
Para ahli mengatakan F-16 akan menjadi aset berharga untuk mengejar persenjataan sistem pertahanan udara Rusia yang tangguh dan kemudian menghancurkannya. Ukraina sudah memiliki rudal udara-ke-permukaan anti radiasi AGM-88 HARM. Rudal anti-radiasi berkecepatan tinggi yang disediakan Amerika untuk memburu radar musuh.
- Moncer di Kuartal 1 2024, Garuda Indonesia Angkut 5,42 Juta Penumpang
- Antara Kinerja Saham dan Keuangan Barito Renewables (BREN) Kuartal I-2024
- Vaksin COVID-19 AstraZeneca Diduga Picu Efek Langka, Ini Faktanya
Selama ini rudal tersebut ditembakkan dari jet tempur Ukraina khususnya MiG-29 Fulcrum. Namun pesawat era Soviet ini tidak dirancang untuk berinteraksi dengan rudal-rudal ini. Sedangkan F-16 sebenarnya dibuat untuk membawa rudal-rudal tersebut sehingga memungkinkan penargetan yang lebih efektif dan dinamis.
Hal senada diakui Baum. Menurutnya Rusia memiliki salah satu sistem pertahanan udara terintegrasi paling kuat dan canggih di dunia. Namun dia juga mengatakan F-16 akan memiliki kemampuan untuk membangun kesadaran situasional. Serta memberikan gambaran tersebut kepada seluruh pasukan Ukraina, kata Baum.
Masalah Terbesar
Mungkin salah satu masalah terbesar yang akan dihadapi para jet tempur adalah tata letak fisik lingkungan operasi. Ketika F-16 Ukraina lepas landas, mereka bisa saja berada dalam jangkauan sistem permukaan-ke-udara Rusia. Tidak menikmati wilayah netral yang dapat mereka gunakan untuk mendekati ruang pertempuran dengan aman.Pilot Ukraina mungkin diperhatikan dan dijadikan sasaran bahkan sebelum mereka mulai melakukan taktik mereka sendir.
Dalam peran defensif, F-16 dapat menambah lapisan tambahan pada jaringan pertahanan udara Ukraina. Ukraina telah memiliki rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder dan AIM-120 di gudang senjatanya. Ukraina dapat melengkapi F-16 dengan amunisi ini untuk mencegat drone serangan satu arah Rusia, rudal jelajah, dan pesawat pembom tempur yang menghantam pasukan Ukraina dengan bom luncur .
Hal ini akan membantu melengkapi pertahanan udara Kyiv yang terdiri dari sistem era Soviet dan sistem Barat seperti baterai Patriot dan NASAMS yang disediakan Amerika dan Barat.
Sementara itu, Ukraina semakin mengincar kemampuan pertahanan udara dan deteksi Rusia selama beberapa bulan terakhir – yang mungkin melemahkan medan perang dengan kedatangan F-16.
- Daftar 12 Film yang Tayang di Bioskop Bulan Mei
- Amerika Beli 81 Pesawat Rongsokan dari Kazahkstan
- IHSG Potensi Menguat, Saham ESSA, SIDO dan BFIN Menarik Disimak
Pada bulan Maret, misalnya, intelijen Barat mengatakan Moskow kemungkinan telah menghentikan armada pesawat peringatan dini dan kontrol A-50 setelah Ukraina menembak jatuh dua pesawat tersebut dalam waktu beberapa minggu.
Baru-baru ini, pada pertengahan April, Kyiv menggunakan rudal jarak jauh untuk menghancurkan beberapa peluncur S-400 dan stasiun radar di pangkalan Rusia di semenanjung Krimea.
“Ukraina telah melakukan banyak hal untuk menurunkan kemampuan Rusia dalam mendeteksi balik pesawat mereka sendiri,” kata Tannehill. “Dan ini mungkin merupakan tanda bahwa beberapa dari upaya ini mungkin dilakukan sebagai antisipasi untuk mendapatkan F-16, dan mampu mendorong mereka lebih jauh ke depan.”