Tekno

F-16 Tercanggih Dikirim, Bahrain Jadi Pemilik Pertama

  • F-16 Block 70 mewakili lompatan signifikan dalam kemampuan pesawat tempur. F-16 kini berada di garis depan teknologi generasi 4,5.
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Jet tempur F-16C/D Block 70 pertama telah meninggalkan fasilitas produksi Lockheed Martin. Tujuan akhir dari Fighting Falcon paling canggih ini adalah Bahrain. Negara yang telah membeli 16 unit Viper canggih tersebut.

Misi pengiriman tersebut merupakan tonggak sejarah besar bagi lini F-16 yang dipindahkan dari rumah lamanya di Fort Worth, Texas ke Greenville, Carolina Selatan beberapa waktu lalu. Di sana, F-16 kini dibuat dengan konfigurasi yang umum. Dan sebagian besar terstandarisasi.

Pesanan pada pesawat akan penuh sesak selama bertahun-tahun ke depan. Ini  karena permintaan  pesawat tempur generasi ke-4  paling sukses di dunia tersebut terus meningkat. Situasi yang terjadi ketika usia pesawat sudah melewati setengah abad sejak penerbangan pertamanya.

 “Dengan diperkenalkannya F-16 Block 70, kita menyaksikan lompatan signifikan dalam kemampuan pesawat tempur. Integrasi platform yang telah terbukti ini akan memungkinkan Angkatan Udara Kerajaan Bahrain untuk melindungi langitnya secara efektif dan bermitra dengan sekutu di seluruh dunia,” kata OJ Sanchez, Wakil Presiden dan Manajer Umum Integrated Fighter Group di Lockheed Martin Kamis 7 Maret 2024.

Saat ini terdapat sepasang F-16 Block 70 juga sedang menjalani uji penerbangan di Pangkalan Angkatan Udara Edwards. Jet-jet itu juga pada akhirnya akan dikirim ke Bahrain. Negara ini merupakan operator F-16 pertama di negara Teluk.

Bahrain awalnya menerima 22 pesawat F-16C/D Block 40. Pesawat diterima  dalam dua batch utama yang dimulai pada awal 1990-an. Pesawat yang sekarang dalam perjalanan ke Bahrain yakni  dua F-16C Block 70 satu kursi dan satu F-16D dua kursi, akan jauh lebih unggul dari pendahulunya  yang masih menjadi kekuatan di Angkatan Udara Kerajaan Bahrain. 

Lockheed Martin dalam siaran persnya mengatakan F-16 Block 70 mewakili lompatan signifikan dalam kemampuan pesawat tempur. F-16 kini berada di garis depan teknologi generasi 4,5. 

Pesawat ini dilengkapi radar AESA AN/APG-83 SABR. Juga, kokpit yang ditingkatkan dengan tampilan panel lebar, tangki bahan bakar konformal, tulang punggung digital baru termasuk komputer misi yang diperbarui, masa pakai badan pesawat 12.000 jam, dan banyak lagi. 

Begitu jet baru ini tiba di Bahrain, mereka akan menjadi F-16 tercanggih di Teluk Persia. Bahkan melampaui F-16E/F Block 60 milik Uni Emirat Arab dalam beberapa hal. 

Pesanan Besar

Saat ini, pesanan untuk F-16 produksi baru berjumlah 133 pesawat. Pesanan  tersebar di enam negara berbeda. Sekitar 20 unit akan dikirim tahun ini dan kemungkinan akan ada lebih banyak pesanan yang datang. Dengan potensi ratusan pesanan lagi. 

Selain Bahrain, Lockheed juga sedang membangun F-16 Blcok 70 untuk Slovakia  dan Bulgaria. Yordania juga telah bergabung dalam daftar pelanggan Block 70 untuk 12 pesawat.  Perlu dicatat bahwa F-16 lama yang  dirombak menjadi standar block 70/72 juga telah memasuki layanan dengan. Namun Taiwan juga berencana membeli 66 jet tempur dalam bentuk baru.

Perbedaan F-16 Block 70 dan 72 terletak pada mesinnya. Block 70 menggunakan mesin General Electric F110. Sedangkan Block 72 akan ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney F100. Keduanya ditetapkan sebagai F-16V Viper. Tetapi jangan salah istilah Viper sudah lama digunakan untuk menyebut F-16 selain julukan utamanya Fighting Falcon. Sebutan Viper biasanya digunakan di kalangan pilot Angkatan Udara Amerika.

Kini 50 tahun setelah terbang pertama, permintaan F-16 tetap tinggi. Terutama dalam bentuk akhirnya yang memberikan tingkat kematangan, risiko rendah, dan dukungan global kepada pengguna. Sesuatu yang hanya sedikit yang bisa ditandingi oleh pesawat tempur lain.

Penerbangan perdana F-16 Fighting Falcon, yang terjadi pada tanggal 20 Januari 1974. Menurut Lockheed Martin selama 50 tahun, lebih dari 4.500 pesawat dibangun. Dan ada lebih dari 3.100 di antaranya masih beroperasi dengan 25 angkatan udara di seluruh dunia. F-16 diperkirakan telah terbang selama 19,5 juta jam terbang dan berpartisipasi dalam misi tempur yang tak terhitung jumlahnya untuk berbagai negara dalam sejumlah besar kampanye militer.

Dengan banyaknya jet yang sudah ada, dan fakta bahwa operator baru dan lama menginginkan lebih banyak jet adalah bukti desain ikonik F-16.