Ilustrasi PHK
Tekno

Fakta Menarik di Balik PHK Perusahaan Teknologi AS, Sebagian Menganggap Sebagai Liburan Panjang

  • Tak hanya itu, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini juga menawarkan gaji 6 bulan, pembayaran saham, dan tunjangan penuh

Tekno

Rizky C. Septania

CALIFORNIA - Pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat sebagian orang merasa stres. Biasanya, mereka berpikir bagaimana caranya menyambung hidup dan membayar tagihan rutin bulanan ketika pendapatan tak lagi ada.

Namun hal tersebut tampaknya tak berlaku pada korban PHK Perusahaan teknologi di AS. Karena bagi mereka, PHK artinya kesempatan untuk berlibur panjang.

Berdasar data yang dikutip dari Insider Senin, 5 Desember 2022, puluhan ribu orang yang berkecimpung di industri teknologi telah diberhentikan. Rinciannya, Facebook memberhentikan 13% stafnya, atau sekitar 11.000 orang. Kemudian, Snap memecat 25% karyawannya.

Kemudian Twitter menjadi salah satu perusahaan teknologi yang melakukan PHK. Dari kombinasi PHK massal dan pemecatan mendadak di bawah pemerintahan baru Elon Musk yang kacau  telah menyebabkan lebih dari 5.000 orang menganggur.

Meski dipecat, mereka yang berkecimpung di perusahaan teknologi telah mendapat gaji setinggi langit selama mereka bekerja. Tak hanya itu, perusahaan juga memberi bonus dalam kurun waktu berdekatan. Sebagian perusahaan seperti Facebook bahkan memberikan beberepa lembar saham secara cuma-cuma sebagai penghargaan.

Belum lagi saat pemecatan dilakukan, pesangon yang dibayarkan oleh perusahaan pada pekerjanya berada dalam nominal yang cukup lumayan. Alhasil, waktu menganggur ini bukanlah ajang untuk putus asa, melainkan kesempatan beristirahat dan berlibur ke luar negeri.

"Saya belum benar-benar tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya, Mengapa tidak bepergian?" kata seorang mantan pekerja Twitter seperti dikutip TrenAsia.com.

Di tempat lain, seorang pekerja yang di-PHK mengaku sedang dalam perjalanan ke Jepang untuk berlibur ketika dia mendapat kabar bahwa dia di-PHK. Menurut sumber anonim tersebut, Ia mengatakan mulai merencanakan perjalanan lintas negara ketika dia diberhentikan dari Facebook.

Ia menambahkan, ketika dia pertama kali mulai bekerja di perusahaan itu, dia tidak menyadari betapa melelahkannya jam-jam itu. Setelah sering bekerja 18 jam sehari, dia menggunakan enam bulan uang pesangonnya sebagai kesempatan untuk mengambil cuti panjang.

"Sekarang aku bebas," katanya.  

Sebagai informasi, di AS, biasanya pekerja menerima sedikit atau tidak ada uang pesangon karena tidak diwajibkan oleh undang-undang perburuhan federal.

Ketika perusahaan menawarkannya, seringkali uang pesangon hanya satu sampai dua minggu gaji untuk setiap tahun seseorang telah bekerja. Berangkat dari undang-undang tersebut, apa yang terjadi pada sebagian besar pekerja teknologi merupakan insiden yang tergolong 'baik'.

Para pekerja teknologi di AS tak hanya mendapati diri mereka di antara 10% gaji teratas di AS, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, tetapi juga menerima lebih banyak uang daripada yang diharapkan sebagian besar pekerja saat diberhentikan.

Sebagai contoh, Facebook yang tahun lalu berganti nama menjadi Meta,  bermurah hati dengan pesangon bagi karyawan yang diberhentikan. Tak hanya itu, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini juga menawarkan gaji 6 bulan, pembayaran saham, dan tunjangan penuh.