Christian Zurita dan Andrea Gonzalez
Dunia

FBI Gabung Penyelidikan Pembunuhan Capres Ekuador

  • Anggota Badan Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) berkomitmen membantu mengungkap dalang di balik pembunuhan kandidat presiden Ekuador, Fernando Villavicencio.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Anggota Badan Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) berkomitmen membantu mengungkap dalang di balik pembunuhan kandidat presiden Ekuador, Fernando Villavicencio.

FBI telah bertemu dengan polisi dan jaksa Ekuador pada hari Minggu 13 Agustus 2023 untuk menindaklanjuti insiden yang memicu status darurat nasional tersebut. Diketahui, pembunuhan terhadap menjelang akhir kampanye telah mengguncang negara Amerika Selatan dengan populasi penduduk 18 juta jiwa itu.

Peristiwa itu dinilai tak lepas dari kejahatan kekerasan yang diakibatkan geng kriminal lintas negara yang meningkat signifikan beberapa tahun terakhir. Villavicencio, seorang mantan anggota parlemen dan jurnalis investigasi dengan rekam jejak dalam mengungkap korupsi, berkali-kali menyatakan bahwa ia tidak takut terhadap geng meskipun menerima ancaman.

Pada hari Minggu, Menteri Dalam Negeri Juan Zapata mengatakan kepada para wartawan bahwa tim FBI telah bertemu dengan para pemimpin polisi. Dalam waktu dekat FBI akan bertemu jaksa yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan Villavicencio, dikutip Reuters, Senin 14 Agustus 2023. 

Enam warga negara Kolombia telah didakwa atas pembunuhan dan tetap dalam tahanan, sementara satu tersangka lainnya tewas setelah baku tembak segera setelah pembunuhan terjadi. Polisi menduga bahwa warga Kolombia tersebut memiliki hubungan dengan kelompok kriminal.

Villavicencio merupakan salah satu dari delapan kandidat yang menjelajahi negara Andes untuk mendapatkan suara menjelang Agustus. Kehadiran FBI tak lepas dari permintaan Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Kamis, 10 Agustus 2023, sehari setelah Villavicencio ditembak mati. 

Jurnalis Maju jadi Capres

Sementara itu, partai pengusung Villavicencio, Build atau dikenal sebagai Construye dalam bahasa Spanyol, memutuskan menunjuk Christian Zurita sebagai pengganti sebagai kandidat capres baru dari partai. Construye membatalkan penunjukan Andrea Gonzalez yang sebelumnya mengemuka.  

Zurita yang notabene seorang jurnalis sebelumnya telah lama bekerja sama dengan Villavicencio. Namun pencalonannya masih harus disetujui dewan pemilihan nasional. “Kami akan mencoba meniru kemampuannya dan kami akan mencoba meniru namanya,” kata Zurita dalam konferensi pers, merujuk kepada Villavicencio, sambil mengenakan rompi anti peluru.

Dia menekankan bahwa dia tidak akan melakukan negosiasi dengan “mafia manapun.” Meskipun surat suara untuk pemilihan tersebut telah dicetak sebelum pembunuhan Villavicencio, suara untuknya akan otomatis dialihkan ke pengganti partainya.