Februari, Erick akan Jajaki Kerja Sama dengan Tesla
JAKARTA-Menyusul kontak telepon antara Presiden Joko Widodo dengan Elon Musk, Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan penjajakan kerja sama dengan Tesla pada Februari. Penjajakan terkait pengembangan industri mobil listrik di Indonesia. “Insya Allah di bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis Sabtu […]
Industri
JAKARTA-Menyusul kontak telepon antara Presiden Joko Widodo dengan Elon Musk, Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan penjajakan kerja sama dengan Tesla pada Februari. Penjajakan terkait pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
“Insya Allah di bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis Sabtu 2 Januari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Menteri BUMN juga sudah memerintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya pasca pandemi.
“Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan China,” katanya.
Selain mengantisipasi mobil listrik, Erick juga menginginkan PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini dalam rangka solusi menekan impor bahan bakar.
Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar, hal ini mendukung Indonesia jadi produsen utama sumber daya baterai mobil listrik.
“Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” kata Erick.
Banyak Manfaat
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara.
Menurut Erick, semua pihak harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini Indonesia mengimpor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri.