Fenomena Kutu Loncat, Ini Dampak Negatif Sering Gonta-Ganti Pekerjaan
- Pada umumnya, HR bakal merekrut pekerja yang memiliki loyalitas sehingga bisa bekerja di perusahaan tersebut dalam waktu yang lama
Gaya Hidup
JAKARTA- Sering berganti pekerjaan bukanlah isu baru bagi kalangan milenial. Biasanya, mereka yang sering gonta-ganti pekerjaan sering dikenal dengan sebutan kutu loncat.
Biasanya, pilihan untuk berganti pekerjaan didasari oleh sejumlah hal. Sebut saja ajakan dari kolega atau kerabat hingga keinginan dari diri sendiri.
Meski sering berganti pekerjaan bukanlah hal buruk, rupanya ada dampak negatif yang bakal melekat pada diri Anda ketika melakukan hal ini. Sebaiknya, Anda bisa mengetahui hal ini agar tidak menimbulkan masalah pada karir ke depannya.
Lantas, apa saja dampak negatif dari sering gonta-ganti pekerjaan? berikut ulasan TrenAsia.com.
1. Merusak Relasi dengan Perusahaan Sebelumnya
Berganti pekerjaan bisa berpotensi merusak relasi dengan perusahaan sebelumnya. Pasalnya, sejumlah orang yang berpindah pekerjaan biasanya mendapat tawaran lebih tinggi dari perusahaan kompetitor baik mengenai gaji maupun keuntungan lainnya.
Inilah yang kemudian membuat perusahaan tempat Anda sebelumnya merasa ada terkhianati sehingga relasi pun bisa rusak.
- The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan Sebesar 75 Bps, Tertinggi Sejak 1994
- Imbas Krisis Ekonomi, Warga Pakistan Diminta Kurangi Minum Teh
- Mayoritas Aset Kripto Big Cap Memulih, Solana Tembus hingga 18 Persen
2. Krisis Isu Loyalitas
Isu loyalitas jadi dampak negatif dari sering berganti pekerjaan. Biasanya, tim human resources (HR) akan mempertanyakan dan memperhitungkan pengalaman kerja Anda jika hanya menetap di sebuah pekerjaan dalam waktu hitungan bulan.
Pada umumnya, HR bakal merekrut pekerja yang memiliki loyalitas sehingga bisa bekerja di perusahaan tersebut dalam waktu yang lama.
3. Jenjang Karir Terhambat
Terhambatnya jenjang karir jadi dampak negatif terakhir dari seringnya berganti kerja. Sebab, biasanya perusahaan akan memilih karyawan dengan tingkat loyalitas tinggi untuk diberikan promosi.
Ini membuat seseorang yang sering ganti pekerjaan dengan isu loyalitas akan kesulitan mendapatkan promosi saat bekerja. Hal ini akhirnya berdampak pada berhentinya karir lantaran tidak ada jenjang yang bisa diraih selama terjun di dunia profesional.