Festival Rontek
Nasional

Festival Rontek Pacitan yang Masuk Top Event Nasional Usai Digelar

  • Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) baru saja usai menggelar Festival Rontek 2023 “The Most Booming Heritage Culture”.

Nasional

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) baru saja usai menggelar Festival Rontek 2023 “The Most Booming Heritage Culture”.

Festival Rontek 2023 digelar mulai Sabtu 18 dan Minggu 19 November 2023 dengan rute awal Pendopo Kabupaten Pacitan. Selain pertunjukan Rontek, masyarakat juga akan dihibur berbagai ragam seni budaya tradisional dan tentu pasar UMKM yang melibatkan 50 pelaku UMKM.

Dikutip dari keterangan resmi Pemerintah Kabupaten Pacitan, event asli Pacitan yang biasanya muncul saat gugah sahur Bulan Ramadhan ini telah masuk dalam Top Event Nasional. Melalui akun instagram resminya @pemkabpacitan, menyebut Rontek 2023 menampilkan keindahan visual custom, koreografi dan properti serta harmonisasi musik tradisional dan kontemporer. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan Turmudi mengatakan pihaknya telah melakukan banyak perubahan seperti rute hingga jumlah penyaji untuk memberikan tampilan terbaik dari kesenian Rontek. 

“Sehingga dapat mendorong kunjungan wisatawan untuk datang ke Pacitan melalui tampilan yang semakin berkualitas,” kata Turmudi.

Festival Rontek Pacitan 

Dikutip TrenAsia.com dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, asal – usul kata rontek ini sendiri berasal dari kata “ronda dan thethek” yang merupakan alat musik terbuat dari bambu yang dilubangi, sedangkan cara memainkannya sendiri dengan dipukul. 

Pada awalnya, rontek ini hanya menjadi kegiatan tahunan saat bulan ramadhan tiba dimana tujuannya membangunkan warga untuk sahur. Pada kegiatan ini rontek dipukul dan biasanya dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya seperti gong, saron, dan kenong.

Saat ini rontek tidak hanya menjadi kegiatan gugah sahur, tetapi menjadi ajang festival seni tahunan masyarakat Pacitan. Festival ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Dalam agenda ini alat musik bambu tersebut dimainkan dan dipadukan dengan alat musik tradisional seperti gong dan gamelan, yang kemudian musik ini akan mengiringi lagu dan tarian.