Film Sci-Fi Klasik jadi Inspirasi Lahirnya Coldplay
- Sebuah film fiksi ilmiah (sci-fi) lawas berjudul “Back to The Future” ternyata menjadi salah satu hal yang membidani lahirnya Coldplay.
Gaya Hidup
JAKARTA—Sebuah film fiksi ilmiah (sci-fi) lawas berjudul “Back to The Future” ternyata menjadi salah satu hal yang membidani lahirnya Coldplay. Film yang dirilis tahun 1985 itu membuat Chris Martin dkk. tertarik untuk mulai bermain band.
Hal itu disampaikan Chris Martin saat menjadi bintang tamu di The Kelly Clarkson Show beberapa waktu lalu. Chris mengatakan adegan bintang utama Marty McFly (Michael J. Fox) saat membawakan lagu “Johnny B. Goode” milik Chuck Berry membuatnya ingin membentuk band. “Itulah yang membuat saya ingin berada di sebuah band. Adegan itu,” beber Chris Martin, dikutip dari Billboard, Rabu 14 Juni 2023.
Kala itu Chris Martin kecil memang sering menonton televisi lantaran rumahnya di Inggris belum memiliki jaringan internet. Selain Back to The Future, Chris Martin menyukai acara bertajuk The A-Team. “Saya memiliki perekam kaset dan menempekannya di teevisi untuk merekam theme song film ini,” ujarnya.
Chris Martin pun senang bukan kepalang ketika sepanggung dengan Michael J. Fox di New York pada 2016. Saat itu mereka tampil membawakan lagu dari Back to The Future, salah satunya “Johnny B. Goode”.
- Kepastian Messi Tampil di Jakarta di Tangan Pelatih Argentina
- Kemesraan Duo Konglomerat Anthoni Salim dan Bakrie
- Crazy Rich Qatar Sheikh Jassim Dikabarkan Akuisisi Manchester United Rp111,7 Triliun
Chris Martin bahkan menyebut itu adalah pengalaman paling berharga baginya. “Nomor satu saya mungkin ketika Michael J. Fox datang dan memainkan dua lagu dari Back to the Future. Itu benar-benar luar biasa,” ujar mantan suami Gwyneth Paltrow itu.
Siapa sangka film fiksi ilmiah yang banyak ditonton anak-anak seperti Back to The Future akhirnya melahirkan band sebesar Coldplay. Forbes bahkan pernah menetapkan band asal London, Inggris, itu sebagai band terkaya di dunia pada 2017.
Chris Martin dkk. diperkirakan meraih pendapatan sekitar US$557 juta atau setara Rp8 triliun usai menggelar tur bersejarah bertajuk ‘Head Full of Dreams’ pada tahun 2016-2017. Menurut penelusuran TrenAsia, promotor diperkirakan harus merogoh kocek US$2,5 juta hingga US$2,7 juta (Rp37,3 miliar-Rp40,3 miliar) untuk memboyong Coldplay.
Bayaran Besar
Hal itu merujuk bayaran band dalam konser setahun sebelumnya. Dalam ajang Rock in Rio 2022, Coldplay diketahui mendapatkan US$2,2 juta atau setara Rp32,72 miliar. Angka itu diperkirakan naik 10 persen pada tahun ini.
Namun ada pula yang membeberkan bayaran Coldplay berkisar US$2,5 juta hingga US$6 juta (Rp37,3 miliar-Rp89,7 miliar). Angka ini merujuk penelusuran di salah satu agen, Celebrity Talent International. Di Indonesia, tiket termahal Coldplay dipatok Rp11 juta dan menjadi salah satu harga tiket termahal sepanjang sejarah konser Tanah Air.
Indonesia sendiri bakal menggelar konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023. Konser tersebut sangat fenomenal mengingat ini kali pertama Coldplay menjejakkan kaki di Indonesia.