FinCen Bikin Saham Bank Jeblok, OmFin Rekomendasikan 4 Saham Ini untuk Investasi
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi bakal tenggelam cukup dalam ke level 4.650-4.780. Analis sekaligus Pendiri Finvesol Consulting Indonesia Fendi Susiyanto menyebut, perbankan dan jasa keuangan bakal jadi sektor yang terkoreksi cukup parah. Sentimen global yang timbul akibat bocornya dokumen The Financial Crimse Enforcement Network (FinCen) disebut-sebut sebagai biang keladi dari […]
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi bakal tenggelam cukup dalam ke level 4.650-4.780. Analis sekaligus Pendiri Finvesol Consulting Indonesia Fendi Susiyanto menyebut, perbankan dan jasa keuangan bakal jadi sektor yang terkoreksi cukup parah.
Sentimen global yang timbul akibat bocornya dokumen The Financial Crimse Enforcement Network (FinCen) disebut-sebut sebagai biang keladi dari terperosoknya nilai saham sektor perbankan hari ini. Sentimen itu semakin diperparah dengan kabar kuncitara jilid II di London, Inggris akibat transmisi Covid-19 yang semakin ganas menjelang musim dingin.
“Itu juga yang akan membuat sektor perbankan akan tertekan, mengingat perbankan merupakan sektor pivot yang kontribusi transaksinya paling besar di market kita,” terang Fendi yang juga merupakan host sesi podcast OmFin yang disiarkan Trenasia.com, Selasa 22 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sentimen negatif global ini sejatinya sudah mulai terasa pada pembukaan bursa di Amerika Serikat pada Senin 21 September 2020. Tak lama setelah bel perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average telah anjlok 649,59 poin sebesar 2,35% menjadi 27.007,83. Saat yang sama,
Indeks S&P 500 juga melorot 68,17 poin atau 2,95% menjadi 3.251,304. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq terperosok 197,34 poin atau 1,83% menjadi 10.595,95.
Saham JPMorgan Chase * Co, Bank of America Corp dan Citigroup Inc anjlok lebih dari 2%. Diketahui JPMorgan, Deutsche Bank AG, dan HSBC Holdings Plc termasuk di antara bank-bank global yang terus mengambil untung dari sejumlah uang yang tercatat di FinCen.
Dokumen tersebut merinci transaksi lebih dari US$2 triliun antara 1999 dan 2017 yang diduga sebagai praktik pencucian uang atau aktivitas kriminal lainnya.
Bursa Eropa, Pan-Erupean Stoxx 600 pada saat bersamaan, juga ditutup melemah 3,2%. Saham perbankan turun 5,7% dan saham transportasi jatuh 5,2%. Kedua sektor tersebut akhirnya menyeret semua sektor dan bursa utama lainnya tergelncir ke teritori negatif.
Dengan semakin melemahnya indeks bursa saham global, maka diperkirakan bakal banyak investor asing yang akan menarik dananya dari perbankan hari ini.
“Alasan paling utama sektor perbankan adalah menjadi kontributor di indeks kita, sehingga ini paling mudah untuk menjadi lalu lintas asing untuk melakukan profit taking ketika indeks global mengalami pelemahan,” kata OmFin.
Rekomendasi saham
Terlepas dari tertekannya IHSG yang dikomandoi sektor perbankan hari ini, masih ada beberapa sektor yang masih cukup potensial untuk berinvestasi. Menurut OmFin, sektor-sektor seperti agrikultur dan pertambangan mengingat harga batu bara dan CPO kini mulai menunjukkan perbaikan.
Emiten-emiten seperti PT Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Tbk. (LSIP) merupakan dua emiten yang masih cukup aman untuk berinvestasi hari ini. Termasuk juga saham emiten PT Adaro Energy Tbk. (ADARO) dan PT Indo Tambangraya Mega Tbk. (ITMG)
“Menurut saya itu lebih resilience terhadap potensi penurunan indeks seperti itu,” pungkas dia.