Fintech ALAMI Akuisisi BPRS Senilai Rp50 Miliar
JAKARTA – PT Alami Fintek Sharia alias ALAMI dikabarkan sedang melakukan ekspansi dengan membeli salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jakarta. Proses akuisisi tersebut sudah dilakukan secara bertahap dengan nilai mencapai Rp50 miliar. CEO ALAMI Dima Djani mengatakan, rencananya, perusahaan akan memoles BPRS dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya […]
Fintech
JAKARTA – PT Alami Fintek Sharia alias ALAMI dikabarkan sedang melakukan ekspansi dengan membeli salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jakarta. Proses akuisisi tersebut sudah dilakukan secara bertahap dengan nilai mencapai Rp50 miliar.
CEO ALAMI Dima Djani mengatakan, rencananya, perusahaan akan memoles BPRS dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintech, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima dalam keterangan resminya, Senin 17 Mei 2021
Selain dorongan serta dukungan dari pemerintah, inovasi produk, ekspansi, hingga kolaborasi antar institusi keuangan yang dilakukan oleh ALAMI bisa menjadi salah satu kunci kemajuan industri syariah Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan untuk memajukan industri syariah, adanya ketersediaan pendanaan dari industri keuangan syariah menjadi hal yang esensial untuk dipenuhi.
Jaminan pasokan pendanaan dari lembaga keuangan dapat menggairahkan sektor usaha riil berbasis syariah yang potensinya cukup besar seperti industri makanan, pertanian, hingga pariwisata ramah muslim.
“Kuncinya ada pada penyalurannya ke sektor riil, karena akan percuma kalau hanya mengendap begitu saja, Tren pembiayaan syariah juga sangat positif dengan pertumbuhan 8% di saat pandemi seperti ini. Syariah harus jadi pilihan rasional buat semua orang dan bukan pilihan suatu agama tertentu saja. Artinya harus efisien dan mengikuti kemajuan zaman” kata Anwar.
Sebagai catatan, ALAMI telah menjelma menjadi salah satu fintech peer to peer lending syariah terdepan di Indonesia. Kinerja ALAMI melaju sangat cepat dengan kenaikan pendana yang tumbuh sebesar 1.000% dibanding kuartal I 2020. Pada kuartal I tahun 2021, ALAMI juga mencatat penyaluran pendanaan sebesar Rp200 miliar.
Penyaluran pinjaman ini sejalan dengan kualitas rasio kredit macet atau NPF sebesar 0%. Selain menjamin penyaluran kredit, dalam memperluas jangkauannya, ALAMI juga berkolaborasi strategis bersama startup seperti eFishery (sektor perikanan/kelautan) dan BukaPengadaan dari Bukalapak (sektor e-procurement).
“Masih banyak peluang potensial yang bisa dieksplorasi, khususnya di sektor BPR/S daerah. Kunjungan ALAMI terbaru ke Sragen menunjukkan BPRS punya potensi untuk lebih berkembang mengingat jumlah UMKM dari berbagai sektor yang terus naik,” ungkap Dima.