<p>Fintech P2P Lending Awan Tunai. / Facebook @awantunai.id</p>
Fintech

Fintech AwanTunai Dapat Suntikan Dana Rp121,8 Miliar dari IFC

  • PT Simplefi Teknologi Indonesia (AwanTunai) yang hadir sebagai solusi keuangan untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional memperoleh suntikan dana sebesar US$8,5 juta atau setara dengan Rp121,8 miliar dalam asumsi kurs Rp14.328 perdollar AS.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA –PT Simplefi Teknologi Indonesia (AwanTunai) yang hadir sebagai solusi keuangan untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional memperoleh suntikan dana sebesar US$8,5 juta atau setara dengan Rp121,8 miliar dalam asumsi kurs Rp14.328 perdollar AS. 

Pendanaan itu dipimpin oleh The Interna Finance Corporation (IFC) yang menyusul pendanaan dari Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura. Pendanaan yang baru diperoleh ini akan digunakan AwanTunai untuk mengekspansikan bisnisnya. 

CEO AwanTunai Dino Setiawan mengatakan, platform yang dikelolanya berupaya membangun infrastruktur rantai pasok (supply chain) untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tradisional. 

“Data tersebut efektif untuk manajemen risiko kredit dan membuka UMKM tradisional untuk mengakses modal kerja institutional dari mitra perbankan kami,” ujar Dino sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin, 14 Maret 2022. 

Dino berharap AwanTunai dapat menjadi platform yang membuka kemungkinan luas bagi seluruh industri perbankan Indonesia dalam menjangkau jutaan UMKM tradisional yang belum dapat dilayani sejauh ini. 

Per Juli 2021, AwanTunai telah bekerja sama dengan lebih dari 300 mitra pemasok untuk membantu toko grosir dalam mendigitalisasi dan membiayai operasional. 

Tidak hanya itu, AwanTunai juga memfasilitasi toko kelontong lewat penawaran stok barang dengan harga terjangkau dan pemesanan yang bisa dilakukan secara online melalui aplikasi AwanToko.

Sejauh ini, AwanTunai telah melayani lebih dari 70 ribu pengguna usaha mikro dengan penambahan jumlah warung dari seluruh kota-kota besar di Indonesia.

Country Manager IFC Indonesia dan Timor-Leste Azam Khan mengatakan, sektor UMKM merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Selain menyediakan jutaan lapangan pekerjaan, UMKM juga dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan. 

Meski demikian, pertumbuhan sektor UMKM mengalami hambatan karena kurangnya akses keuangan dan dampak dari pandemi COVID-19

“Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis mereka,” kata Azam. 

Sebagai informasi, AwanTunai adalah platform solusi bisnis yang secara khusus diperuntukkan bagi pedagang grosir dan eceran tradisional. AwanTunai menyediakan digitalisasi pemesanan persediaan, pembayaran manajemen konsumen, dan menyediakan pembiayaan pembelian persediaan.