Fintech Brick Menerima Suntikan Dana Sebesar Rp122 Miliar dari Modal Ventura Global
- PT Brick Teknologi Indonesia mengumumkan penerimaan suntikan dana sebesar US$8,5 juta atau setara dengan Rp122 miliar.
Fintech
JAKARTA – PT Brick Teknologi Indonesia mengumumkan penerimaan suntikan dana sebesar US$8,5 juta atau setara dengan Rp122 miliar dalam asumsi kurs Rp14.350 perdollar AS yang diperoleh dari modal ventura global.
Pendanaan itu dipimpin oleh Flourish Ventures dan Antlers. Selain itu, Trihill Capital, Better Tomorrow Ventures, dan Rally Cap Ventures pun turut terlibat dalam pendanaan yang diperoleh Brick.
Beberapa tokoh dalam industri fintech pun ikut serta dalam penyuntikan dana tersebut, di antaranya Sima Gandhi dari Plaid dan Creative Juice, Yan Wu dari Bond, Brian ma dari Zero Down, Ooi Hsu Ken dari Iterative, Amrish Rau dari Pine Labs, dan Andrea Baronchelli dari Aspire.
- Mayoritas Aset Kripto Big Cap Masuk Zona Merah dalam Sepekan Terakhir
- Sedang Berlangsung, Ini Laptime Tes Pramusim MotoGP Mandalika 2022 di Pertamina Mandalika Circuit
- Kadin Tegaskan Binomo yang Dipromosikan Indra Kenz Bukan Aplikasi Robot Trading atau Kripto
Co-founder dan CEO Brick Gavin Tan mengatakan, dana yang diterima perusahaannya akan digunakan untuk membangun open finance dan inklusi keuangan di Asia Tenggara serta memberdayakan generasi fintech selanjutnya.
“Brick tengah membangun infrastruktur fintech untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara dan kami senang melihat kepercayaan investor pada perkembangan startup Indonesia, khususnya sektor fintech, yang ditunjukkan melalui investasi ini,” ujar Gavin sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin, 14 Februari 2022.
Saat ini, Brick juga sedang berencana mengembangkan bisnisnya ke Singapura dan Filipina. Selain itu, Brick akan membangun platform teknologi terbaru yang mendukung layanan dari perusahaan.
“Pendanaan ini membantu kami untuk tumbuh dengan cepat, mengembangkan platform teknologi kami untuk menawarkan beragam produk baru serta mendukung lebih banyak developer dan startup di Asia Tenggara untuk membangun layanan keuangan yang inklusif,” papar Gavin.
- Apa Yang Terjadi Ketika Sebuah Pesawat Mendarat Darurat?
- Ruas Tol Dalam Kota akan Diberlakukan Tarif Baru, Cek Harganya
- 3 Gaya Hidup Sederhana Ala Orang Super Kaya
Sebagai informasi, Brick merupakan perusahaan rintisan yang didirikan pada tahun 2020 oleh Gavin dan rekannya, Deepak Malhotra yang saat ini menjabat sebagai CTO.
Sebelumnya Gavin sempat bekerja di Aspire sementara Deepak pernah terlibat dalam pembangunan neobank unicorn pertama untuk milenial di India sebagai co-founder.
Brick sudah bekerja sama dengan ribuan pengembang di Indonesia dan memiliki lebih dari 50 klien, di antaranya SInarmas Group dan Astra Financial.
Brick menyediakan layanan application programming interface (API) untuk pengembangan fintech dan perusahaan teknologi. Dengan API yang ditawarkan Brick, penyelenggara fintech dapat lebih mudah dalam menawarkan jasa pembayaran, kredit, investasi, dan asuransi kepada konsumen.
Brick juga sudah memperluas produk API yang ditawarkan untuk melayani perusahaan teknologi di Indonesia. Selain produk Brick Data API, saat ini Brick juga menawarkan Brick Verification dan Brick Payments.
Global Investments Advisor Flourish Ventures Smita Aggarwal mengatakan, untuk mengkatalisasi pertumbuhan layanan keuangan di Asia Tenggara, dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan keamanan dan kecepatan integrasi untuk verifikasi identitas, penjaminan kredit, dan perencanaan keuangan bagi pelanggan.
Suntikan dana pun diberikan kepada Brick karena adanya potensi open finance yang besar di Asia Tenggara. Smita juga mengatakan, tingginya permintaan pasar adopsi open finance di Asia Tenggara turut didukung oleh regulasi yang kuat.
“Kami percaya bahwa adopsi yang luas dari open finance dapat mempercepat inklusi keuangan di seluruh wilayah dan memberikan dorongan yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi,” papar Samita.