Fintech UangTeman Bakal Terima Pendanaan Investor Korea Selatan
JAKARTA – Industri teknologi finansial (financial technology/fintech) peer-to-peer (P2P) lending kian menunjukkan geliatnya dalam ranah ekonomi digital. Kepala Bagian Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede mengungkapkan bahwa masa depan industri fintech dan perekonomian secara nasional telah mendapatkan kepercayaan dari para investor. Sementara itu, SVP Head of Corporate Affairs UangTeman Roberto Sumabrata menegaskan bahwa pertumbuhan minat […]
JAKARTA – Industri teknologi finansial (financial technology/fintech) peer-to-peer (P2P) lending kian menunjukkan geliatnya dalam ranah ekonomi digital. Kepala Bagian Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede mengungkapkan bahwa masa depan industri fintech dan perekonomian secara nasional telah mendapatkan kepercayaan dari para investor.
Sementara itu, SVP Head of Corporate Affairs UangTeman Roberto Sumabrata menegaskan bahwa pertumbuhan minat investor asing terhadap industri fintech P2P lending nasional mengalami peningkatan, terutama kepada platform yang sudah mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jika sudah terealisasi semua, ada peningkatan 35% lebih di tahun 2020 ini,” ujar Roberto kepada TrenAsia.com belum lama ini.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Roberto menyebut, dalam waktu dekat, fintech penyedia layanan pinjaman online mikro ini bakal kembali memperoleh pendanaan, yakni dari investor asal Korea Selatan. Namun, dia belum dapat memberikan paparan secara lebih rinci terkait hal tersebut.
Disebutkan, pada tahun 2020, UangTeman telah menyelesaikan pendanaan Seri B2 dari ACA Investments, yakni anak perusahaan lembaga keuangan asal Jepang Daiwa Securities Group Inc., dan investor terkemuka asal Silicon Valley yakni Pegasus Tech Ventures.
Di samping itu, perusahaan modal ventura Jepang Spiral Ventures turut berpartisipasi dalam pendanaan Seri B2 tersebut.
Sementara pada Agustus 2019 silam, fintech dari PT Digital Alpha Indonesia ini telah meraih pendanaan Seri B1 dari perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Tim Draper, yaitu Draper Associates dan dari KDDI Open Innovation Fund asal Jepang.
“Total pendanaan yang didapatkan UangTeman sepanjang 2019 sampai dengan 2020 sebesar US$10 juta,” kata Roberto.
Pada awal April lalu, fintech yang sudah menerima izin OJK pada tahun 2019 ini melaporkan adanya lonjakan jumlah peminjam hingga 40%. CEO UangTeman Aidil Zulkifli menegaskan lonjakan jumlah peminjam sepanjang diimbangi dengan tingkat kepatuhan membayar yang masih tinggi. Diketahui, tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB 90) masih tercatat baik di angka 95,96% (NPL 4,4%).
“Peminjam di platform UangTeman saat pandemi COVID-19 didominasi oleh para pekerja harian, seperti usaha mikro dan pengemudi ojek online, yang paling terdampak kebijakan pembatasan sosial secara langsung,” kata Aidil secara terpisah
Sebagai informasi, sejak 2015 hingga 2020, total pendanaan yang berhasil disalurkan UangTeman sebesar lebih dari Rp650 miliar. Dalam menyalurkan pinjamannya, UangTeman menargetkan kepada usaha mikro dengan rentang pinjaman berkisar antara Rp1 juta hingga Rp8 juta untuk setiap debitur. (SKO)