<p>Lippo Mall Puri. / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Fitch Prediksi Pendapatan Lippo Malls Meningkat Jadi Rp2,07 Triliun Tahun Ini

  • Fitch Ratings memprediksi pendapatan Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) tahun ini akan meningkat 27,51% menjadi 190 juta dolar Singapura atau sekitar Rp2,07 triliun (dengan kurs Rp10.967 per dolar Singapura) dari sebelumnya 145 juta dolar Singapura (Rp1,58 triliun).

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Fitch Ratings memprediksi pendapatan Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) tahun ini akan meningkat 27,51% menjadi 190 juta dolar Singapura atau sekitar Rp2,07 triliun (dengan kurs Rp10.967 per dolar Singapura) dari sebelumnya 145 juta dolar Singapura (Rp1,58 triliun).

Selain itu, Fitch juga memprediksi laba bersih (net property income/NPI) LMIRT dapat meningkat 52,6% menjadi 116 juta dolar Singapura (Rp1,2 triliun) dari sebelumnya 76 juta dolar Singapura (Rp830,33 miliar).

“Pendapatan dan laba LMIRT akan meningkat pada 2021 meski akan tetap menghadapi lemahnya lingkungan operasi,” tulis Fitch Ratings dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 29 April 2021.

Hasil kuartal pertama 2021 LMIRT pun sesuai dengan prediksi Fitch. Pendapatan LMIRT dapat tumbuh 30% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq) dan laba bersih tumbuh 90% (qoq). Meningkatnya pendapatan dan laba bersih ini terjadi akibat waktu operasi mal Indonesia yang kini sudah lebih panjang.

Prediksi meningkatnya pendapatan dan laba bersih LMIRT juga didasari dari meningkatnya kondisi operasi perusahaan dan akuisisi Lippo Mall Puri pada Januari 2021 yang dapat menyalurkan arus kas perusahaan selama 11 bulan.

Selain itu, meningkatnya sentimen konsumen dan angka penularan kasus yang stabil serta program vaksinasi yang terus berjalan juga mendukung prediksi Fitch ini.

Meski begitu, Fitch masih memberikan outlook negatif untuk LMIRT karena melihat masih adanya potensi risiko dari gelombang baru infeksi COVID-19 atau terlambatnya pemberian vaksinasi dari pemerintah Indonesia yang dapat melemahkan proses pemulihan perusahaan.

Sedikitnya suplai vaksin yang dapat mengakibatkan program vaksinasi terlambat dan kemungkinan meningkatnya penyebaran kasus pasca Lebaran pun mendukung outlook Fitch ini. Pihak mereka menilai kedua hal tersebut dapat memperketat aturan pembatasan sosial saat ini.

Utang LMIRT yang akan jatuh tempo terdekat senilai 67,5 juta dolar Singapura. Adapun, waktu jatuh tempo utang ini masing-masing pada November 2022 dan November 2023.

LMIRT juga baru saja mengeluarkan surat utang senilai US$200 juta pada Februari 2021. Fitch menilai terbitnya surat utang ini menunjukkan kepercayaan bank dan pasar terhadap LMIRT pada masa pandemi.