Fitch Rating Naikkan Peringkat Bank Mandiri Jadi BBB dengan Outlook Stabil
- Fitch Ratings juga meningkatkan peringkat Nasional Jangka Panjang dari 'AA+(idn)' menjadi 'AAA(idn)', setelah sebelumnya bertahan sejak tahun 2019.
Perbankan
JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings baru saja menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Bank Mandiri menjadi 'AAA(idn)' dari 'AA+(idn)'. Outlook pada Issuer Default Rating (IDR) Jangka Panjang dan Peringkat Nasional Jangka Panjang adalah Stabil.
Pada saat yang sama, Fitch juga menaikkan Peringkat Jangka Panjang Foreign-Currency dan Local-Currency untuk Bank Mandiri menjadi 'BBB' dari 'BBB-'. Fitch juga telah menaikkan Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) Mandiri menjadi 'bbb' dari 'bbb-‘.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA(idn)' ini merupakan peringkat tertinggi yang diberikan kepada Bank Mandiri oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional di Negara Indonesia.
- 7 Tokoh Investor Saham Terkenal di Dunia, Strateginya Banyak Menginspirasi
- 5 Cara Praktis Menabung Deposito di Bank Setiap Bulan
- Didominasi Asia, Berikut 10 Bandara Terbersih di Dunia 2024
Peringkat ini diberikan pada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar jika dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di Indonesia.
“Mereka melihat pengelolaan risiko yang solid dan terukur, kualitas aset yang terjaga dengan basis DPK yang sehat serta profil profitabilitas yang stabil dan sustain dengan implementasi konsep Environmental, Social and Governance (ESG) menjadi faktor yang mendorong peringkat Bank Mandiri," ujar Ali dalam keterangan resmi pada Jumat, 10 Mei 2024.
Ali menambahkan, dengan adanya kenaikan peringkat ini, diharapkan Bank Mandiri dapat lebih menarik lebih banyak investor, baik Equity Investors maupun Fixed-Income Investors, serta membuat para investor semakin yakin terhadap keberlanjutan performa Bank Mandiri kedepannya.
“Perbaikan rating ini merupakan bentuk pengakuan atas membaiknya kondisi keuangan Bank Mandiri secara berkesinambungan,” paparnya.
Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan bank besar lainnya. Tercatat, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02% per-Maret 2024. Angka ini turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7%.
Adapun penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.435 triliun pada kuartal I-2024, meningkat 19,1% secara year on year (yoy). Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4% pada akhir Maret 2024.
Pada saat yang sama, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368%. Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99% per akhir Maret 2024.
Baca Juga: Bank Mandiri Raih Posisi Satu Bank Pelat Merah Terbaik Versi Forbes
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri. Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024, meningkat 41,7% secara yoy dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40% secara yoy.
Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2024 telah menembus Rp921 triliun yang juga tumbuh sebesar 27,4% bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.
Kehadiran Livin’ by Mandiri ini telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non bunga perseroan, yang tercermin dari fee based income (FBI) Livin’ by Mandiri sebesar Rp557 miliar atau naik 25,5% secara yoy.
Sementara itu, untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, secara konsisten telah berhasil menjadi market leader untuk transaksi wholesale digital dengan mengelola Rp4.773 triliun transaksi hingga kuartal I 2024.
Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, juga meningkat lebih dari 2 kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna per akhir Maret 2024, dimana 93% dari giro dikontribusi oleh pengguna Kopra by Mandiri.
Optimalisasi digital tersebut pun berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13% yoy dari Rp1.391 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1.572 triliun di akhir kuartal I 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang naik 10,6% yoy menjadi Rp607 triliun secara konsolidasi.
- Dukung World Water Forum, BMW Group Serahkan 51 Mobil Listrik
- Terapkan ESG, AAJI Tanam 2.000 Mangrove di PIK dan Pulau Tidung
- Beli atau Tahan? Simak Prospek Saham BBRI Usai Cetak Laba Rp15,98 Triliun
Selain mencatat performa keuangan yang positif, sebagai agent of development Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG Bank Mandiri.
Secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil tumbuh 14% dari Maret tahun 2023, menjadi Rp264 triliun pada akhir Maret 2024. Jumlah tersebut setara dengan 24% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.
Konsistensi ini juga diikuti oleh serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan Bank Mandiri dengan fokus kepada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi finansial. Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia.
Upaya ini juga menjadi wujud implementasi perseroan dalam penerapan ESG Bank Mandiri khususnya dari sisi penyediaan akses keuangan kepada masyarakat, termasuk diantaranya yang tak terlayani atau underserved.