Fitch Rating Pangkas Peringkat Alam Sutera, Ini Tanggapan Perseroan
JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang dan perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Fitch Rating menurunkan peringkat ASRI dari C menjadi CCC- usai rencana perseroan melakukan penukaran 85% obligasinya yang jatuh tempo pada April 2021 dan April 2020 dengan surat utang anyar. Surat utang baru ini bakal jatuh tempo […]
Industri
JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang dan perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Fitch Rating menurunkan peringkat ASRI dari C menjadi CCC- usai rencana perseroan melakukan penukaran 85% obligasinya yang jatuh tempo pada April 2021 dan April 2020 dengan surat utang anyar.
Surat utang baru ini bakal jatuh tempo pada Maret 2024 dan September 2025. Kupon untuk obligasi baru ini dipatok sebesar 6%-12% per tahun.
Selain itu, Fitch juga memangkas peringkat surat utang ASRI senilai US$115 juta yang jatuh tempo April 2021 dari CCC- menjadi C dengan recovery rating RR4. Pun demikian dengan surat utang senilai US$370 juta yang jatuh tempo April 2022 dengan peringkat yang sama.
“Penurunan peringkat ini merefleksikan pandangan Fitch bahwa pertukaran yang diajukan merupakan distressed debt exchange (DDE). Sebab dilakukan untuk menghindari gagal bayar yang jatuh tempo April 2021,” tulis Fitch dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat 2 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Rating DDE diberikan lantaran kemampuan ASRI untuk melunasi utang yang jatuh tempo pada April 2021 masih sangat terbatas. Hal itu terlihat jelas dari langkah perseroan yang menukarkan 85% jatuh tempo tersebut.
Sentimen pasar modal dan kredit yang lemah dinilai bakal menjadi tantangan berat bagi Asri untuk melunasi utangnya.
“Kami meyakini kemampuan ASRI untuk mengumpulkan pembiayaan baru telah mengalami pelemahan signifikan sejak pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan ekonomi,” tukas Fitch.
Koreksi Ulang
Selanjutnya, jika DDE sudah selesai, Fitch bakal kembali menurunkan peringkat ASRI menjadi Restricted Default (RD). Usai itu, Fitch bakal kembali menilai peringkat perusahaan sejalan dengan struktur permodalan baru perseoran pascaperdangan bursa.
Jika pertukaran obligasi tidak berhasil, peringkat ASRI akan dinilai ulang untuk menhitung risiko likuiditas jangka panjang perseroan
Sementara itu, Corporation Communication Division Head Alam Sutera Ch. Rossie Andriani menanggapi biasa saja terkait penerunan rating ini. Rating tersebut, kata Rossie, tidak memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan, dan kelangsungan perseroan.
Rossie memastikan bahwa penerbitan surat utang baru ini tidak akan menyebabkan adanya tambahan utang baru bagi perseroan. Pasalnya, obligasi ini hanya diterbitkan untuk membayar utang lama.
“Surat utang yang baru ini untuk mengganti surat utang yang lama sehingga tidak ada penambahan utang,” pungkas dia kepada TrenAsia.com. (SKO)