Ditargetkan Rampung sepenuhnya jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat di tahun 2022/ Jasamarga.com</p>
Industri

Fitch Yakin BUMN Karya Jadi Kunci Pemulihan Sektor Infrastruktur di 2021

  • JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) meyakini bahwa anggaran infrastruktur pemerintah bakal menjadi kunci pemulihan sektor infrastruktur di 2021. Namun, kecepatan pemulihannya masih bergantung pada pengendalian pandemi COVID-19 dan status pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam rilisnya, Fitch menyebut, emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias BUMN Karya bakal […]

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) meyakini bahwa anggaran infrastruktur pemerintah bakal menjadi kunci pemulihan sektor infrastruktur di 2021. Namun, kecepatan pemulihannya masih bergantung pada pengendalian pandemi COVID-19 dan status pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dalam rilisnya, Fitch menyebut, emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias BUMN Karya bakal menjadi tonggak penting atas pemulihan ini. Hal itu disampaikan Fitch mengingat peluang besar BUMN Karya untuk mendapatkan proyek pembangunan oleh pemerintah.

Terlebih, rerata BUMN Karya juga berdiri sebagai pemimpin pasar konstruksi Tanah Air. Plus, punya rekam jejak yang baik.

“Realisasi anggaran yang lebih tinggi dan pemulihan sektor (konstruksi) harus diterjemahkan ke dalam kecepatan penyelesaian proyek dan pembayaran tepat waktu,” ungkap Fitch, Minggu, 17 November 2020.

Merujuk pada kutipan tersebut, Fitch mengingatkan bahwa realisasi anggaran infrastruktur yang tinggi serta merta dapat memperbaiki profil kredit dan likuiditas kontraktor. Pasalnya, pada 2020 ini sektor konstruksi sudah tertekan cukup dalam oleh Covid-19.

Para kontraktor, sambung Fitch, memiliki ruang terbatas, likuiditas ketat, dan risiko pembiayaan ulang (refinancing) yang lebih tinggi. Sebab itu, Fitch memprediksi bahwa pemulihan sektor konstruksi akan membutuhkan waktu paling tidak 12-24 bulan.

“Kami juga memperkirakan bahwa kecepatan pelunasan utang kontraktor akan berjalan secara bertahap seiring dengan kontrak baru yang besar,” terang Fitch.

Sementara itu, peningkatan likuiditas masih akan sangat bergantung pada proses pembayaran kontrak untuk mengurangi siklus modal kerja kontraktor. “Dan pendanaan eksternal yang tepat waktu untuk mendukung investasi dan pembayaran utang,” pungkas Fitch.