Ilustrasi aplikasi Jenius dari BTPN.
Korporasi

Fitur Paylater Jadi Andalan BTPN untuk Genjot Inklusi Keuangan Lewat Jenius

  • Henoch menyampaikan, inisiasi peluncuran fitur paylater dari Jenius itu sendiri merupakan upaya untuk menyiapkan fungsi finansial dari layanan digital BTPN untuk segmen ritel secara lebih komprehensif.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk Henoch Munandar mengatakan bahwa pihaknya menjadi fitur buy now pay later (paylater) untuk menggenjot inklusi keuangan melalui layanan perbankan digital Jenius.

Henoch menyampaikan, inisiasi peluncuran fitur paylater dari Jenius itu sendiri merupakan upaya untuk menyiapkan fungsi finansial dari layanan digital BTPN untuk segmen ritel secara lebih komprehensif.

Dengan adanya fitur paylater yang saat ini sudah cukup familiar di berbagai kalangan, BTPN berharap bisa membantu para nasabah yang tengah dirundung kebutuhan yang mendesak.

"ini merupakan suatu fokus dari Jenius untuk melayani dan memberikan financial solution ke segmen ritel secara lebih komprehensif," kata Henoch dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.

Henoch pun menyampaikan bahwa dalam menjalankan strategi untuk mengembangkan Jenius sebagai aplikasi digital banking, BTPN senantiasa diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ia pun menegaskan bahwa segala produk atau fitur yang diluncurkan oleh BTPN sudah melalui proses perizinan di OJK selaku regulator industri keuangan.

"Visi-misi kami adalah memberikan nilai lebih kepada masyarakat. Ini yang menjadi fokus kami agar nasabah perbankan di Indonesia dapat menikmati layanan terbaik dari digital BTPN dengan segala manfaat dan fitur yang benar-benar menarik," kata Henoch.

Selain mengandalkan fitur paylater, BTPN juga mengembangkan fitur Co-creation, yang mana pihak perseroan memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memberikan usulan melalui Jenius.

Bahkan, fitur-fitur yang saat ini sudah ada di Jenius beberapa di antaranya merupakan usulan dari para nasabah.

Untuk diketahui, hingga akhir September 2022, jumlah pengguna Jenius telah bertumbuh hampir 20% secara tahunan menjadi 4,21 juta pengguna dari 3,51 juta pengguna pada periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Jenius pun bertumbuh 33% secara tahunan ke angka Rp19,4 triliun.

Sementara itu, total kredit yang disalurkan melalui fitur Flexi Cash Jenius mencapai Rp786,86 miliar atau naik 185% secara tahunan dari akhir September 2021.