Ilustrasi operasi
Nasional

FKG UGM dan Yayasan Senyum Harapan Nusantara Lakukan Operasi Celah Bibir

  • Kegiatan ini melibatkan prosedur operasi bedah mulut untuk 40 anak, yang kemudian diikuti dengan perawatan ortodonsia dan kedokteran gigi anak guna memberikan penanganan yang komprehensif

Nasional

Bintang Surya Laksana

YOGYAKARTA - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Operasi Celah Bibir dan Langit-langit bagi 40 anak di Kalimantan Timur. Kegiatan ini melibatkan prosedur operasi bedah mulut untuk 40 anak, yang kemudian diikuti dengan perawatan ortodonsia dan kedokteran gigi anak guna memberikan penanganan yang komprehensif.

Kegiatan yang digelar  20-22 Juli 2023 ini bekerjasama dengan Keluarga Alumni Kedokteran Gigi Gadjah Mada (KAKGIGAMA), alumni dari berbagai bidang ilmu dan daerah. Selain itu jgua  didukung oleh Yayasan Senyum Harapan Nusantara, Baznas Provinsi Kalimantan Timur, PDGI Kaltim, dan RSUD IA Moeis, berhasil menyelenggarakan 

Dekan FKG UGM, drg. Suryono, S.H., M.M., Ph. D., mengatakan anak-anak yang mengalami celah bibir dan langit-langit masih banyak di Indonesia. Sekitar satu dari seribu kelahiran terdata mengalami kelainan celah bibir dan langit-langit. Kondisi itulah yang menarik perhatian para dokter gigi alumni FKG UGM.

Suryono menyampaikan dalam konsep Academic Health System (AHS), UGM bertanggung jawab melakukan pembinaan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah Kalimantan. Oleh karena itu, dengan menerjunkan dosen ahli di bidangnya, diharapkan terjadi alih teknologi dan transfer ilmu kepada tenaga kesehatan setempat.

“Celah bibir dan langit-langit tidak hanya menjadi persoalan klinis yang selesai di rumah sakit. Edukasi ata pendampingan bagi orang tua, calon orang tua dan masyarakat sangat diperlukan supaya anak dapat tumbuh optimal dalam lingkungan yang kondusif,” ujar Suryono.

Harapannya tahun depan UGM dapat menerjunkan mahasiswa KKN untuk pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) berkelanjutan sebagai salah satu program pencegahan celah bibir dan langit-langit. Tidak hanya dari ilmu kesehatan, program ini diharapkan melibatkan peran ilmu psikologi, sosiologi, dan ekonomi untuk menguatkan pemberdayaan masyarakat.

“Karena itu, terkait untuk membangun sistem kesehatan yang baik dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur sangat diharapkan dukungan dan kontribusi dari banyak pihak,” lanjut Suryono.

Ketua KAKGIGAMA, drg. Endro Sucahyono, M.Kes, memberikan apresiasi terhadap solidnya alumni yang tergabung dalam KAKGIGAMA di wilayah Kalimantan. Mereka dinilai sepenuh hati mendukung dan membantu kelancaran program terpadu dan paripurna ini di wilayah lain Kalimantan.

“Konsep perawatan paripurna yang komprehensif dan terintegrasi ini diharapkan mampu menjadi model untuk bisa diterapkan ke berbagai daerah di Indonesia, utamanya untuk mencegah stunting dan melahirkan generasi unggul Indonesia yang produktif dan percaya diri,” pungkas Endro.