iPhone 15 Plus
Tekno

Flashback Investasi Apple di Asia Tenggara, Vietnam Ketiban Durian Runtuh

  • Pemerintah Vietnam memberikan keringanan pajak, insentif investasi, dan proses pendaftaran usaha yang sederhana, menciptakan lingkungan bisnis yang menarik bagi investasi asing.

Tekno

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, Apple bersama dengan raksasa teknologi lainnya, telah membuat langkah strategis dengan mendirikan fasilitas manufaktur di Vietnam. 

Keputusan ini tidak hanya didorong oleh faktor biaya, tetapi juga oleh lingkungan bisnis yang menguntungkan, manfaat perdagangan global, dan pertimbangan infrastruktur yang berkembang di negara tersebut.

Keputusan Apple untuk meningkatkan produksi iPhone di Vietnam adalah langkah strategis yang masuk akal. 

Diversifikasi produksi adalah cara yang bijaksana untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu negara, terutama mengingat ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China. 

Insentif

Vietnam menawarkan serangkaian insentif yang menarik bagi perusahaan asing seperti Apple. 

Pemerintah Vietnam memberikan keringanan pajak, insentif investasi, dan proses pendaftaran usaha yang sederhana, menciptakan lingkungan bisnis yang menarik bagi investasi asing. 

Selain itu, tenaga kerja terampil yang tersedia dengan upah yang kompetitif dan program pelatihan kejuruan yang didukung pemerintah menjadi nilai tambah bagi Apple.

Manfaat perdagangan global juga menjadi pertimbangan penting. Dengan perjanjian perdagangan bebas dengan banyak negara, Vietnam memungkinkan Apple untuk memproduksi produk dengan biaya yang lebih rendah dan mengakses pasar global tanpa hambatan tarif yang signifikan.

Lokasinya yang strategis di Asia Tenggara juga memberikan akses mudah ke pasar regional utama, memfasilitasi rantai pasokan dan distribusi produk yang efisien.

Faktor Biaya

Faktor biaya juga memainkan peran penting dalam keputusan Apple.  Vietnam menawarkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat atau Jepang, yang dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi. 

Selain itu, diversifikasi basis produksi ke Vietnam membantu Apple mengurangi ketergantungan pada China, mengurangi potensi risiko yang terkait dengan ketegangan geopolitik atau perselisihan dagang.

Perbaikan infrastruktur di Vietnam juga menjadi faktor penting. Negara ini telah meningkatkan infrastruktur seperti jaringan transportasi, jaringan listrik, dan sistem komunikasi, menjadikannya lebih mudah bagi perusahaan seperti Apple untuk mengoperasikan fasilitas manufaktur dengan efisien.

Keputusan Apple untuk memproduksi di Vietnam juga dipengaruhi oleh pergeseran lanskap geopolitik, di mana perusahaan semakin mencari alternatif untuk diversifikasi rantai pasokan mereka. 

Selain itu, peraturan lingkungan hidup yang belum seketat negara-negara maju juga dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan.

Secara keseluruhan, langkah Apple untuk mendirikan fasilitas manufaktur di Vietnam mencerminkan kombinasi berbagai faktor strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan produksi dan rantai pasokannya dalam lingkungan bisnis yang menguntungkan dan berkembang.