Head of Corporate Communications Astra Land Indonesia Demmy Indranugroho tengah menunjukkan rumah contoh AMMAIA Ecoforest di Tangerang, 24 April 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Flashback Janji Manis 3 Juta Rumah Prabowo, Seberapa Besar Capaian Jokowi?

  • Program Sejuta Rumah (PSR) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015 berhasil memfasilitasi berdirinya 9,2 juta unit rumah dari tahun 2015 hingga tahun 2023.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Kembali mengingat dimasa pemilihan Presiden, Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kala itu mengutarakan komitmen untuk membangun 3 juta unit rumah bagi masyarakat Indonesia yang belum memiliki tempat tinggal layak. 

"Kita juga akan membangun 3 juta rumah untuk mereka yang belum punya rumah," terang Prabowo dalam acara Debat Kelima Pemilihan Presiden 2024, kala itu pada hari Minggu 04 februaru 2024.

Rencana ambisius ini dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing 1 juta unit rumah akan dibangun di daerah pedesaan, pesisir, dan perkotaan.  " Satu juta di pedesaan, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan," tambah Prabowo.

Komitmen ini hadir di tengah tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan perumahan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa backlog perumahan di Indonesia disemester II 2023, berada diangka yang mengkhawatirkan, yaitu 12,71 juta unit.

Situasi ini diperparah dengan pertumbuhan keluarga baru yang mencapai 700 hingga 800 ribu per tahun. 

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menetapkan target yang tertuang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Kementerian PUPR menargetkan peningkatan akses rumah layak huni hingga mencapai 70% pada tahun 2024. Target ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Program Unggulan Jokowi Dilanjut Prabowo?

Salah satu program unggulan pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan adalah Program Sejuta Rumah (PSR) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015. 

Program ini berhasil memfasilitasi berdirinya 9,2 juta unit rumah dari tahun 2015 hingga tahun 2023. Pada awal tahun 2024, capaian PSR terus bertambah dengan dibangunnya 79.568 unit tambahan hingga akhir Februari 2024.

Menariknya, program ini tidak hanya berfokus pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), tetapi juga mencakup kelompok non-MBR. 

Pada bulan Januari 2024, dari terdapat 24.407 unit yang dibangun, 19.539 unit diperuntukkan bagi MBR dan 4.868 unit untuk non-MBR. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam penyediaan rumah layak huni.

Kembali ke komitmen Prabowo-Gibran untuk membangun 3 juta rumah, bila janji tersebut benar benar teraliasai, maka akan menggenjot pengurangan backlog perumahan di Indonesia,  program ini akan melengkapi Program Sejuta Rumah yang sudah berjalan. 

Tantangan dalam merealisasikan program ini tidaklah kecil. Selain masalah pendanaan, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. 

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan lahan, infrastruktur pendukung, serta kesesuaian dengan tata ruang dan lingkungan.

Lebih lanjut, program pembangunan rumah juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Pembangunan rumah tidak hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas dan kelayakan huni jangka panjang. 

Jika berhasil, program ini tidak hanya akan menyelesaikan masalah perumahan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.