Fokus Bidik Sektor Rendah Risiko, BNI Kantongi Pertumbuhan Kredit 4,5 Persen pada Semester I-2021
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,5% secara tahunan (yoy) pada semester I-2021.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,5% secara tahunan (yoy) pada semester I-2021.
“Penyaluran kredit ini dengan didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen business banking maupun consumer banking,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers, Senin 16 Agustus 2021.
Dalam paparannya, Royke merinci, pertumbuhan kredit ditopang oleh segmen bisnis kecil yang tumbuh hingga 20% yoy menjadi Rp91 triliun. Selanjutnya segmen corporate private sebesar 7,9% yoy dengan baki debet mencapai Rp179,1 triliun.
- SNI Kian Penting di Tengah Pandemi COVID-19 Demi Perlindungan Konsumen
- RAPBN 2022: Belanja Negara Rp2.7087 Triliun, Pertumbuhan Ekonomi 5,2-5,8 Persen
- Jelang HUT ke-76, Utang Luar Negeri Indonesia Susut Tipis 0,1 Persen
Sementara kredit pada segmen business banking mencapai Rp475,6 triliun atau tumbuh 3,5% secara yoy. Adapun kredit pada segmen bisnis konsumer tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp92,8 triliun.
Sedangkan, kredit tanpa agunan (KTA) yang berbasis payroll mencatat pertumbuhan 19,6% yoy atau sebesar Rp32,7 triliun. Selanjutnya, kredit pemilikan rumah tumbuh 6,3% yoy atau Rp47,6 triliun.
Meski menorehkan kinerja kredit yang positif, BNI mengakui telah merevisi target penyaluran kredit menjadi 5% smapai 7% dari semula 6%-9%. Perseroan menyatakan telah merevisi target kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah melihat perkembangan belakangan.
Namun, Royke juga melihat masih ada ruang untuk mendorong ekspansi kredit pada semester II-2021.
“Pertumbuhan kredit konsumer juga dapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan produk domestik bruto nasional,” tambah dia.