INDY
Korporasi

Fokus di Bisnis Non Batu Bara, Indika Energy (INDY) Anggarkan Capex hingga Rp3,05 Triliun

  • PT Indika Energy Tbk (INDY) saat ini fokus mengembangkan bisnisnya di sektor non batu bara.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengatakan saat ini fokus mengembangkan bisnisnya di sektor non batu bara.

Head of Investor Relations INDY, Ricardo Silaen mengungkapkan, perusahaan sudah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) antara US$150 juta atau sama dengan Rp2,28 triliun sampai US$200 juta atau Rp3,05 triliun.

"Untuk saat ini strategi belanja modal di bisnis batu bara lebih mengerucut pada mempertahankan belanja modal. Tidak akan ada investasi baru atau akuisisi. Kami lebih fokus pada pengembangan non batu bara," kata Ricardo dalam acara Indonesia Investment Education yang diselenggarakan secara virtual pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Ricardo menambahkan saat ini belanja modal pada tahun 2022 dianggarkan sebesar US$113 juta atau Rp1,72 triliun.

Dengan rincian, untuk belanja modal terbesar dipakai pada bisnis tambang emas baru Awakmas dengan nilai US$32 juta atau setara Rp488 juta.

Lalu, pada bisnis solar panel lewat anak usaha EMITS, dengan anggaran US$21 juta yang setara dengan Rp320juta. Kemudian menyusul bisnis batu bara sebagai belanja modal rutin di Kideco US$17 juta atau Rp259 juta dan Indika Resources US$14 juta (Rp213 juta).

Selain itu, pada bisnis kendaraan listrik belanja modal terbilang cukup tinggi dengan nilai US$12 juta atau Rp183 juta pada PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) produsen sepeda motor listrik milik INDY.

Lalu, pada belanja modal sektor energi berbasis alam yaitu PT Indika Multi Properti sebagai produsen energi dari pohon senilai US$11 juta atau sama dengan Rp167 juta

INDY saat ini memiliki target kontribusi pendapatan pada 2025 sebesar 50 banding 50 antara bisnis batu bara dan non batu bara.