Job Seeker Merapat! PT Pertamina Kembali Buka Lowongan Kerja 2022 Batch II
Korporasi

Fokus Genjot Tekan Emisi Karbon, Pertamina Dorong Kerangka ESG

  • PT Pertamina Persero fokus pada isu energi dengan mendukung langka percepatan transisi energi serta tercapainya net zero emision di 2060 dengan terus mempersiapkan pilar yang konrit.

Korporasi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina Persero fokus pada isu energi dengan mendukung langka percepatan transisi energi serta tercapainya net zero emision di 2060 dengan terus mempersiapkan pilar yang konrit.

Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, hal ini sekaligus penegasan dan komitmen BUMN Indonesia dalam mendukung serta menerapkan transisi energi dalam menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan serta upaya untuk menstabilkan perekonomian.

"Ini telah menjadi komitmen Pertamina untuk menerapkan Kerangka Environment, Sustainability, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan," kata Nicke dilansir pada Selasa 18 Oktober 2022.

Untuk mencapai target tersebut, Pertamina telah menyiapkan strategi holistik yang didukung melalui 2 pilar. Yakni upaya dekarbonisasi dalam aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau yang baru.

Selain itu akan ada 3 enabler (pendukung) untuk mendukung rencana Pertamina dalam mendorong Net-Zero, yang pertama mengembangkan standar penghitungan karbon yang telah disetujui oleh regulasi nasional dan internasional, serta penerapan Carbon Pricing, dimulai dari internal Pertamina.

Faktor selanjutnya dengan membangun organisasi keberlanjutan yang akan mengawasi bisnis Pertamina di jalur yang benar untuk menuju Net Zero Roadmap. Serta keterlibatan pemangku kepentingan untuk mendukung target dan komitmen NZE Nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai BUMN memiliki 2 peran penting dalam upaya transformasi yang terjadi di Indonesia.

Yakni sebagai pencipta nilai (value creator) dan agent of development. Harapannya BUMN mampu menyediakan barang dan jasa yang diperlukan bagi seluruh masyarakat sampai ke seluruh pelosok negeri.

Ditambah transformasi yang dilakukan BUMN dengan mengubah konsep dari superholding menjadi subholding, menjadikan perusahaan yang lebih efisien dan tangguh. Tercatat sampai dengan Desember 2021, BUMN telah dipangkas dari 108 menjadi hanya 92.

Perbaikan kinerja BUMN juga jadi salah satu pendorong peningkatan penerimaan negara bukan pajak dengan peningkatan hingga 36% sepanjang 2022, naik hingga 105% dari target yang telah ditetapkan pemerintah.