
Fokus pada Digitalisasi dan Keberlanjutan, Laba Bank Permata Meroket 38 Persen
- Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun, mengalami sedikit penurunan 1,75% yoy, dengan rasio dana murah (CASA) tetap stabil di level 55%.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan laba bersih mencapai Rp3,6 triliun, meningkat 38% secara tahunan (yoy) dari Rp2,6 triliun pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) sebesar 4%. Dalam hal penyaluran kredit, Permata Bank membukukan pertumbuhan 9% yoy menjadi Rp155 triliun.
Segmen Korporasi menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 12% yoy mencapai Rp89 triliun, diikuti segmen Komersial dan Konsumer yang masing-masing tumbuh 6% dan 4%.
- Bukan di Layarkaca21, LK21 dan LokLok, Berikut Cara Nonton Drama Buried Hearts
- 6 Rekomendasi Wisata Alam di Labuan Bajo yang Wajib Dikunjungi
- Dari Anak Haram Menjadi Primadona: Perjalanan Kripto di Indonesia
Kualitas Aset Meningkat, NPL Turun
Kualitas aset Permata Bank semakin membaik, tercermin dari rasio Gross Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 2,1% dari sebelumnya 2,9%. Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 7,9% dari 8,7% pada tahun lalu.
Selain itu, rasio NPL coverage tercatat sebesar 375% dan LAR coverage mencapai 97%, mencerminkan strategi konservatif dalam pengelolaan cadangan kredit.
Sebagai bagian dari upaya perbaikan kualitas kredit, bank milik Bangkok Bank ini terus melakukan restrukturisasi, litigasi, serta penjualan aset tetap guna menyelesaikan kredit bermasalah.
Baca Juga: BI Siapkan Insentif Pembiayaan 3 Juta Rumah, Seberapa Besar Dampak untuk Likuiditas Perbankan?
Optimasi Neraca dan Efisiensi Operasional
Total aset Permata Bank tumbuh 0,6% menjadi Rp259 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun, mengalami sedikit penurunan 1,75% yoy, dengan rasio dana murah (CASA) tetap stabil di level 55%.
Rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan-to-Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 83% dibandingkan 75% pada tahun 2023, mencerminkan optimalisasi strategi pembiayaan yang lebih agresif namun tetap terkendali.
Efisiensi bisnis juga terus diperkuat dengan pencapaian rasio Cost-to-Income (CIR) sebesar 50%, turun dari 52% pada tahun sebelumnya. Peningkatan efisiensi ini didorong oleh disiplin dalam manajemen biaya serta penguatan digitalisasi layanan perbankan.
Transformasi Digital dan Kolaborasi Global
Menurut Direktur Utama Bank Permata Meliza Rusli, pihaknya semakin mengadopsi digitalisasi dalam berbagai aspek operasionalnya guna memberikan layanan yang lebih inovatif dan efisien.
Kolaborasi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali turut memperkuat jaringan global Permata Bank, memungkinkan nasabah menikmati layanan keuangan berskala internasional, terutama dalam transaksi lintas negara dan investasi di kawasan ASEAN.
“Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk “Growing Together” dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan Bank secara prudent sepanjang 2024,” ujar Meliza melalui pernyataan yang dikutip dari situs resmi Perseroan, Senin, 17 Februari 2025.
Struktur Permodalan Kokoh untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Permata Bank memiliki struktur permodalan yang solid dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 35% dan Common Equity Tier 1 (CET-1) di level 26%. Kekuatan permodalan ini menjadi fondasi utama dalam mendukung strategi ekspansi bisnis di masa depan.
- Prospek Saham Tambang Raksasa 2025: ANTM, ITMG, PTBA, dan MDKA Masih Menjanjikan?
- Bagaimana Proyeksi Dividen PTBA di Tengah Belanja Modal Jumbo 2025?
- Bisnis Finansial GOTO Diprediksi Ciamik, Target Saham Naik
Komitmen Keberlanjutan: Banking on Nature
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Permata Bank meluncurkan program keberlanjutan #SayangiBumi #DenganHati bekerja sama dengan WWF-Indonesia.
Program ini berfokus pada pelestarian ekosistem di Bukit Tigapuluh, Jambi, termasuk perlindungan habitat gajah Sumatra, reforestasi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Selain itu, Permata Bank memperkenalkan program Adopt-A-Tree, di mana nasabah, mitra, dan masyarakat dapat berkontribusi dalam reforestasi dengan membeli pohon guna mendukung pemulihan hutan dan habitat satwa liar.