Fokus Pasarkan Produk Utama, Bumi Serpong Damai Bukukan Marketing Sales Rp4,5 Triliun per Semester I-2021
- Jumlah tersebut setara 65% dari target yang ditetapkan untuk 2021, yakni sebesar Rp7 triliun.
Industri
JAKARTA – Perusahaan properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan kinerja prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp4,5 triliun sepanjang semester I-2021.
Jumlah tersebut setara 65% dari target yang ditetapkan untuk 2021, yakni sebesar Rp7 triliun. Adapun angka Rp7 triliun tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan target marketing sales perseroan pada 2020 yang sebesar Rp6,5 triliun.
Sekretaris BSDE Christy Grassela mengungkapkan, perseroan senantiasa menggenjot kinerja agar menjadi growing company, dengan menaikkan target sejak 2018 hingga tahun ini.
- Salacca Soft Candy, Permen Anti-Diabetes dari Kulit Salak
- Kinerja Keuangan Kuat, BRI Raih Peringkat IdAAA Outlook Stabil dari Pefindo
- Lagi Binomo Muncul dengan Situs Baru
“Dalam kurun waktu empat tahun, target marketing sales BSDE naik dari Rp6,2 triliun hingga Rp7 triliun. Kami optimistis dapat mencapai target tersebut sampai akhir tahun,” ungkapnya dalam Public Expose perseroan secara daring, Selasa, 7 September 2021.
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, pada tahun ini BSDE fokus memasarkan produk utama, yakni Myza Flat House yang dijual sebanyak 180 unit dengan rentang harga Rp800-900 juta dan Cozmo House sebanyak 167 unit dengan harga Rp1,6-2 miliar.
Selain itu, ada Aether (Greenwich Park) sebanyak 244 unit seharga Rp2,7-4 miliar dan Capital Cove sebanyak 26 unit dengan harga Rp15-22 miliar.d
Christy mengungkapkan, sejak sepuluh tahun terakhir, fokus utama BSDE adalah rumah tapak dengan segmentasi menengah sampai premium.
Target Marketing Sales
Adapun untuk target marketing sales tahun ini, sebesar Rp4,4 triliun di antaranya merupakan produk rumah tapak. Menurutnya, perseroan melihat minat masyarakat di Jabodetabek yang menaruh perhatian tinggi terhadap rumah tapak.
“Jadi, kami memasarkan dengan harga di bawah Rp1 miliar sampai Rp2 miliar. kami berharap strategi kami masih jitu dalam menyiasati animo pasar,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada paruh pertama tahun ini, pendapatan BSDE meningkat 39% year-on-year (yoy) menjadi Rp3,2 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,3 triliun.
Namun, beban pokok penjualan tercatat naik dari Rp732 miliar menjadi Rp1,06 triliun per semester I-2021.
- Investasi Istri Pendiri Northstar Group Patrick Walujo di Bali United (BOLA) Melambung
- Himpun Rp116,1 Triliun, Lelang SUN Hari Ini Cetak Rekor Penawaran Tertinggi 2021
- Gencar Bidik Pengguna Baru, Ultra Voucher Gandeng Bank BCA
Di sisi lain, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp680 miliar. Perseroan berhasil membalikkan kinerja dari yang semula rugi Rp192 miliar pada periode yang sama 2020.
Adapun total liabilitas BSDE tercatat Rp24 triliun, turun dibandingkan dengan Rp26,3 triliun per akhir 2020. Sebaliknya, total ekuitas naik menjadi Rp35 triliun, dari Rp34,4 triliun per Desember 2020.
Kemudian kas dan setara kas perseroan menurun dari Rp10,9 triliun per akhir tahun lalu menjadi Rp7,6 triliun per semester I-2021. Total aset perseroan yang dibukukan per semester I-2021 sebesar Rp59 triliun, turun tipis dari Rp60,8 triliun per akhir 2020.
Hingga saat ini, pemegang saham pengendali BSDE digenggam oleh PT Paraga Artamida sebesar 31,61%, diikuti oleh PT Ekacentra Usahamaju 25,63%. Sementara itu, saham treasuri tercatat sebesar 1,22%, dan 41,54% sisanya digenggam oleh masyarakat dan lain-lain.