Fokus Tingkatkan IT, Jamkrindo Tak Tambah Kantor Baru di 2022
- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) anak perusahaan dari holding PT Indonesia Financial Group (IFG) menegaskan tidak akan menambah unit kerja (uker) baru di tahun 2022
Korporasi
JAKARTA -PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) anak perusahaan dari holding PT Indonesia Financial Group (IFG) menegaskan tidak akan menambah unit kerja (uker) baru di tahun 2022. Alasannya, perusahaan tengah fokus pada peningkatan IT.
Direktur Operasional dan Jaringan PT Jamkrindo, Kadar Wisnuwarman menyatakan perusahaan akan memaksimalkan unit kerja yang ada saat ini serta meningkatkan IT dan SDM mereka demi meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan.
“Untuk rencana perluasan jaringan di 2022, tidak ada penambahan uker. Kami akan optimalkan uker yang kami miliki saat ini(9 Kanwil dengan 55 kantor cabang) dengan peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan antara lain kapasitas SDM dan sarana penunjang termasuk pengembangan dan pemanfaatan IT,” kata dia kepada TrenAsia.com, Kamis, 9 Desember 2021.
- Baru Listing, Saham OBMD dan AVIA Berakhir Di Zona Merah dan Sentuh ARB
- Goldland Group Hadirkan Heritage Residence at Puri 11, Hunian Premium Dengan Arsitek Revolusioner di Karang Tengah
- Punya Utang Rp8,1 Triliun ke Negara, Bos Grup Texmaco Janji Lunasi dalam 7 Tahun
Ketika ditanya terkait investasi yang disiapkan untuk pengembangan IT tersebut, sayangnya ia enggan merespon. “Kalau masalah jumlah nanti ya tunggu persetujuan RKAP dulu baru bisa disampaikan,” tambah Kadar.
Perusahaan sendiri juga tengah fokus meningkatkan kualitas manajemen risiko (governance, risk, compliance/ GRC) mereka.
Setelah mengimplementasikan ISO 31000 tentang manajemen risiko, ISO 22301 tentang business continuity management (BCM), dan ISO 37001 tentang sistem manajemen anti penyuapan (SMAP), perusahaan bersiap mengidentifikasi profil risiko unit kerja perseroan dengan menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen risiko (SIMR).
Penguatan GRC menjadi penting dan menjadi fokus utama perusahaan untuk menavigasi keberlanjutan bisnis perusahaan apalagi di masa pandemi. Selama pandemi COVID-19, peranan GRC semakin penting dan strategis di tengah ketidakpastian lingkungan bisnis dan ekonomi. Untuk itu dibutuhkan pengembangan IT yang kuat untuk meningkatkan kualitas GRC tersebut.