Logo Ford
Industri

Ford Tunda Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik

  • Keputusan untuk menunda proyek ini dipicu oleh kekhawatiran Ford terhadap pengeluaran terkait dengan proyek Marshall Battery Electric Vehicle (BEV) Factory.
Industri
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Ford Motor telah mengumumkan penundaan sementara dalam pengerjaan proyek pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai US$3,5 miliar atau sekitar Rp52.5 triliun. SRencana yang akan menjadi langkah besar bagi perusahaan dalam menghadapi perubahan mendalam di industri otomotif yang bergeser ke kendaraan berbasis listrik.

Dilansir dari CNN Internasional, 26 September 2023, pabrik besar ini direncanakan akan berlokasi di lahan seluas 950 hektare, akan menjadi salah satu pabrik baterai terbesar di Amerika Serikat. Ford berencana untuk mempekerjakan 2.500 orang ketika pabrik tersebut dibuka untuk produksi pada tahun 2026.

Keputusan untuk menunda proyek ini dipicu oleh kekhawatiran Ford terhadap pengeluaran terkait dengan proyek Marshall Battery Electric Vehicle (BEV) Factory. Perusahaan ingin memastikan bahwa mereka dapat mengoperasikan pabrik ini secara kompetitif dan efisien sebelum melanjutkan dengan pembangunannya.

Rencananya, pabrik tersebut akan beroperasi sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Ford Motor Co. Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa Ford akan mengandalkan penerapan teknologi dari perusahaan China, Contemporary Amperex Technology Co. yang merupakan produsen baterai terbesar di dunia.

Keputusan untuk bermitra dengan perusahaan China menunjukkan dorongan Ford untuk mencari alternatif lain dalam menghadapi tantangan teknis dan logistik dalam proses produksi baterai kendaraan listrik secara besar-besaran. Perusahaan Tiongkok ini juga merupakan pemasok baterai bagi rival Ford, Tesla.

Dengan beralihnya industri otomotif ke kendaraan berbasis energi listrik sebagai solusi masa depan, pabrik baterai Ford diharapkan akan memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan baterai yang kritis untuk mobil listrik mereka. 

Penundaan yang dilakukan oleh ford juga mencerminkan komitmen Ford untuk memastikan bahwa proyek ini akan berjalan dengan lancar dan efisien ketika diluncurkan sehingga tidak mempengaruhi beban pengeluaran Ford.

Terlihat bahwa kemitraan dengan pemain global seperti Kerjasama dengan pabrikan asal China adalah langkah yang penting bagi produsen otomotif untuk mempertahankan daya saing mereka dalam era kendaraan listrik yang semakin berkembang.