Freeport Indonesia Dapat Suplai Gas Bumi 9.49 BBTUD dari PGN
- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung program hilirisasi dengan menyalurkan gas bumi sampai dengan 9.49 BBTUD kepada PT Freeport Indonesia sektor smelter tembaga.
Energi
JAKARTA – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung program hilirisasi dengan menyalurkan gas bumi sampai dengan 9.49 BBTUD kepada PT Freeport Indonesia sektor smelter tembaga.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan bahwa PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan secara optimal.
“Subholding Gas pada prinsipnya selalu mendukung langkah Pemerintah guna mendukung kemajuan industri nasional. Kerja sama ini punya arti penting bagi kami karena PT Freeport Indonesia merupakan konsumen dengan penyerapan gas yang besar," terang Rosa dalam keterangan resmi pada Selasa, 7 Mei 2024.
- Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tembus 6,17 Persen Efek IKN
- IHSG Dibuka Naik Tipis, Saham BBCA, BBRI dan BBNI Memerah
- Hindari Pinjol, Jogja Dorong Perusahaan Bikin Koperasi Pekerja
Gas bumi yang tersalur nanti akan diperuntukkan pada sektor smelter, acid plant dan PMR. Smelter yang berada di Gresik, Jawa Timur ini merupakan salah satu tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia untuk saat ini. Adapun penyaluran gas bumi ke PT Freeport Indonesia ini merupakan kontrak jangka panjang yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).
Perlu diketahui, PJBG ditandatangani oleh Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dan Clayton Allen Wenas selaku Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.
PGN menyebut pemanfaatan gas bumi akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mulai beralih ke gas bumi sebagai energi transisi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini juga untuk mendukung komitmen Pemerintah yang mencanangkan Net Zero Emission pada 2060.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan kunjungan kerja ke Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung progres pembangunan smelter yang ditargetkan rampung dan siap beroperasi pada bulan Juni 2024.
Arifin menjelaskan, bahwa pembangunan smelter ini memiliki beberapa manfaat penting bagi Indonesia. Pertama, smelter akan meningkatkan nilai tambah mineral dan batu bara. Kedua, smelter akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Ketiga, smelter akan membantu meningkatkan pendapatan negara.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada pembangunan smelter di seluruh Indonesia. Kami berharap smelter ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara,” tegas Menteri Arifin dikutip pada Jumat, 1 Maret 2024.