<p>Area tambang terbuka atau open pit Grasberg di Timika, Papua, milik PT Freeport Indonesia. / Foto: Paul Q. Warren-Columbia.edu</p>
Energi

Freeport Masih Punya Harta Karun 6 Juta Ons Emas di Kucing Liar

  • Diperkirakan belanja modal/investasi untuk pengembangan proyek Kucing Liar akan mencapai sekitar US$400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun per tahun selama periode tersebut.
Energi
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) masih memiliki harta karun berlimpah di bawah tanah kawasan Grassberg, Timika, Papua Tengah. Blok tambang tembaga dan emas tersebut dinamakan Kucing Liar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2024 Freeport McMoran, pengembangan tambang jangka panjang Kucing Liar diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas dari tahun 2029 hingga akhir 2041.

Sebagai informasi, 2041 merupakan batas akhir izin usaha pertambangan khusus (IUPK) bagi PTFI di Indonesia. Pemerintah sedang melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Tujuan dari revisi ini untuk memperpanjang IUPK PTFI hingga tahun 2061. Jika revisi ini selesai, maka keberlanjutan operasi PTFI di Indonesia untuk 37 tahun lahi sudah pasti dikantongi.

PTFI masih mengurus perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang akan berakhir pada tahun 2041, dengan proses perpanjangan izin yang dipercepat untuk memastikan kelanjutan proyek ini.

“Perpanjangan hak operasional PTFI setelah tahun 2041 akan memperpanjang umur proyek,” kata Freeport McMoran dalam laporannya Jumat, 26 April 2024.

Perusahaan menyebutkan, kegiatan pengembangan pra produksi atau eksplorasi di Kucing Liar sudah dimulai sejak tahun 2022, diperkirakan akan berlangsung dalam jangka waktu sekitar 10 tahun alias hingga tahun 2032.

Diperkirakan belanja modal/investasi untuk pengembangan proyek Kucing Liar akan mencapai sekitar US$400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun per tahun selama periode tersebut.

Dengan kapasitas operasi penuh sekitar 90.000 metrik ton bijih per hari, diperkirakan produksi tahunan dari Kucing Liar akan mencapai sekitar 560 juta pon tembaga dan 520 ribu ons emas.

“Sehingga memberikan PTFI keuntungan berkelanjutan dalam jangka panjang, berskala besar, dan biaya produksi rendah,” lanjut perusahaan.

Kucing Liar juga akan mendapatkan manfaat dari infrastruktur bersama yang substansial dan pengalaman serta keberhasilan PTFI jangka panjang dalam penambangan bawah tanah (block-cave).

Selama periode investasi multi tahun, PTFI telah sukses mengelola tiga tambang bawah tanah berskala besar di kawasan mineral Grasberg, yaitu Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone, dan Big Gossan. Pada kuartal I tahun 2024, ketiga tambang tersebut menghasilkan volume produksi sebesar 0,5 miliar pon tembaga dan 0,5 juta ons emas.

Pada kuartal I 2024, produksi bijih dari tambang bawah tanah ini rata-rata mencapai 219,500 metrik ton, menunjukkan peningkatan sebesar 33% dari 164,800 metrik ton per hari pada kuartal I 2023.