Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan (kiri) bersama dengan Hubungan Investor Saratoga, Ryan Sual (kanan) memberikan keterangan kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2022 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.  di Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Fundamental Portofolio Investasi Solid, NAV Saratoga Kuartal III-2022 Naik 42 Persen

  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga, kode saham: SRTG), perusahaan investasi aktif berhasil meraih kinerja yang optimal di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang penuh tekanan
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga, kode saham: SRTG), perusahaan investasi aktif berhasil meraih kinerja yang optimal di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang penuh tekanan. Sampai dengan akhir kuartal III-2022, Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 64,9 triliun. Angka tersebut naik 42 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 45,8 triliun (year-on-year). 
 
Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan, pertumbuhan NAV Saratoga di tengah tingginya tingkat volatilitas global menunjukkan bahwa strategi investasi yang dilakukan Perseroan sudah berjalan dengan baik. 

Hal ini juga tercermin dari kemampuan Perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 7,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Khusus di kuartal III-2022, Perseroan mampu mencatat laba bersih senilai Rp 3,8 triliun, meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 253 miliar pada kuartal II-2022 sebelumnya.
 
“Peningkatan perolehan dividen dan kenaikan nilai portofolio investasi menjadi katalis utama menguatnya fundamental Saratoga hingga akhir September 2022. Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif sehingga ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Michael William P. Soeryadjaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (31/10).

Utang Berkurang

Di tengah tren kenaikan inflasi dan suku bunga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan penguatan neraca keuangan melalui strategi pengurangan utang dan efisiensi operasional. Hingga kuartal III-2022, Saratoga telah berhasil mengurangi utang hingga 29 persen menjadi Rp 1,7 triliun, dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 2,4 triliun.
 
Pengurangan utang ini merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk menjaga efisiensi operasional, sehingga rasio utang dan biaya berada pada level yang sehat. Hingga kuartal III 2022, Perseroan mencatat annualized operating costs-to-NAV ratio sebesar 0,3 persen serta loan-to-value ratio pada level 0,9 persen. 
 
Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Devin Wirawan, mengungkapkan likuiditas Saratoga hingga kuartal III-2022 sangat sehat dengan dana kas mencapai Rp 1,1 triliun. “Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan rasio pinjaman yang rendah memungkinkan Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang ada. Kami memiliki beberapa opsi investasi yang sejalan dengan rencana bisnis Saratoga ke depan,” ungkap Devin.