Nasional

G20: Blended Finance Bantu Mobilisasi Pendanaan untuk Negara Berkembang

  • Chairman Development Working Group (DWG) Chairman Scenaider C.H Siahaan G20 menekankan urgensi memprioritaskan pembiayaan campuran (blendend finance) dalam dokumen serta kesepakatan 3rd G20 DWG.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Chairman Development Working Group (DWG), Scenaider C.H Siahaan G20 menekankan pembiayaan campuran (blendend finance) menjadi prioritas dalam dokumen serta kesepakatan 3rd G20 DWG.

Menurur Scenaider, blended finance menjadi upaya mitigasi negara berkembang dalam memobilisasi pendanaan untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Ada beberapa hal yang disepakati dalam blendend finance, di antaranya mengharapkan peran swasta dan juga pendanaan dari filantropi untuk mengurangi risiko potensial investasi.

"Keputusan untuk fokus pada blended finance didasarkan pada kekhawatiran di negara berkembang tengah menghadapi kekurangan pendanaan dan harus mencari sumber pendanaan lain," ujar Chairman Scenaider saat memimpin 3rd G20 DWG meeting di Bali pada Kamis 11 Agustus 2022

Sementara itu, tujuan utama dari 3rd G20 DWG meeting adalah untuk finalisasi dokumen dan kesepakatan, termasuk The G20 Principles to Scale-Up Blendend Finance in Developing Countries.

Scenaider menambahkan, banyak negara berkembang di dunia mengalami hambatan dalam hal pendanaan untuk proyek pembangunan.

"Untuk itu, kami ingin membuat hambatan dan tantangan tersebut terlihat oleh dunia internasional sehingga bisa menjadi aksi bersama dalam menghadapi tantangan ini," tambah Scenaider.

Perlu diketahui bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 mengusung prinsip multilateralisme yang mendukung inklusivitas, keadilan dan kesetaraan, kemakmuran serta keadilan sosial.

Prinsip ini akan membantu negara-negara G20 untuk implementasi rencana aksi sehingga meningkatkan ketahanan dan upaya pemulihan ekonomi.