G20 Kumpulkan Dana Rp19,20 Triliun untuk Penanganan Pandemi
- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan seluruh anggota G20 menyepakati inisiatif dana penanganan pandemi sebanyak US$1,28 miliar atau setara dengan Rp19,20 triliun (asumsi kurs Rp14.999 per dolar AS).
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan seluruh anggota G20 menyepakati inisiatif dana penanganan pandemi sebanyak US$1,28 miliar atau setara dengan Rp19,20 triliun (asumsi kurs Rp14.999 per dolar AS).
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan bahwa dana tersebut dikumpulkan dalam Financial Intermediary Forum (FIF) untuk pencegahan, kesiapsiagaan serta respons terhadap pandemi.
“Beberapa anggota G20 siap untuk mendukung dalam pertemuan ini, mereka secara aktif akan memberikan kontribusi, kita sudah kumpulkan komitmen kurang lebih US$1,28 miliar untuk diamankan dalam FIF,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di BNDCC, Nusa Dua, Bali, dikutip Minggu, 17 Juli 2022.
- Hore! Sri Mulyani Gratiskan Pungutan Ekspor Sawit dan Turunannya hingga Agustus 2022
- Bebas Kunjungi Negara Lain Tanpa Visa, Inilah Paspor Paling Kuat di Dunia
- Harga BBM di Indonesia Naik, Negara Ini Justru Makin Murah
Beberapa negara yang turut menyatakan komitmennya untuk berkontribusi yaitu Amerika Serikat, Eropa, Jerman, Indonesia, Singapura, Inggris. Selain itu, sejumlah organisasi filantropi seperti Welcome Trust, dan Melinda and Gates Foundation turut berpartisipasi dalam agenda tersebut.
Awalnya dana yang terkumpul pada pertemuan pertama G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 sepakat untuk patungan dana sebesar US$1,1 miliar. Jumlah itu kemudian bertambah menjadi US$1,28 miliar pada pertemuan ketiga FMCBG G20 di Bali.
Saat ini, beberapa negara lain yang menyusul dalam menyampaikan komitmennya untuk turut serta antara lain Italia, China, Uni Emirat Arab, Jepang dan Korea Selatan.
Lebih lanjut, Ani menyampaikan telah melakukan kordinasi dengan Bank Dunia melalui rapat dewan pada 30 Juni 2022 dan akan melanjutkan langkah ke depan dalam pembentukan FIF. Ia menyakini FIF merupakan tindakan nyata untuk membangun setengah arsitektur global dalam kesiapsiagaan dan respons pandemi.
"Kami masih akan terus membahas tata kelola dan pengaturan operasi FIF sebagai langkah-langkah berikut dan berharap akan diluncurkan tahun ini," ungkapnya.