logo
Agrinas
Nasional

Gabung Danantara, Agrinas Bertranformasi dari BUMN Karya ke Pangan

  • Salah satu yang menarik perhatian adalah transformasi tiga BUMN Karya menjadi PT Agrinas. Perusahaan ini diintegrasikan ke dalam Danantara, Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, yang dibentuk diera Prabowo Subianto. Agrinas, sebagai hasil transformasi tiga BUMN Karya, memiliki peran sentral dalam sektor pangan dan energi.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengarahkan kebijakan strategisnya untuk memperkuat ketahanan pangan, energi, serta hilirisasi industri lewat Danantara.

Dengan pendekatan investasi jangka panjang, Danantara mengarahkan fokusnya pada empat sektor prioritas,ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi industri, dan infrastruktur digital. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah transformasi tiga BUMN Karya menjadi PT Agrinas. Perusahaan ini diintegrasikan ke dalam Danantara, Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, yang dibentuk diera Prabowo Subianto.

Agrinas, sebagai hasil transformasi tiga BUMN Karya, memiliki peran sentral dalam sektor pangan dan energi. Tujuan utamanya adalah mendukung swasembada pangan serta pengelolaan kawasan sentra produksi pangan melalui investasi yang berkelanjutan.

Transformasi Tiga BUMN Karya Menjadi Agrinas

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengonfirmasi penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp8 triliun untuk mendukung transformasi tiga BUMN Karya menjadi Agrinas.

Dana ini dialokasikan dari APBN dengan mekanisme below the line atau pembiayaan di luar anggaran belanja rutin. 

“Kami menyiapkan di dalam APBN, below the line sampai dengan Rp 8 triliun. Seperti diketahui dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi,” ujar Sri Mulyani kala memberikan keterangan pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Selasa, 18 Maret 2025.

Dalam kesempatan lain, Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono menegaskan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) akan dimanfaatkan untuk berbagai sektor, termasuk budidaya perikanan, perikanan tangkap, serta pengelolaan kawasan sentra produksi pangan. 

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

“Penambahan PMN tersebut akan digunakan antara lain untuk kegiatan tambah budidaya dan kegiatan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” kata Thomas dilansir pada Senin, 17 Maret 2025.

Aggrinas sendiri mulanya merupakan gabungan BUMN karya yang terdiri dari PT Virama Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara yang bergerak di sektor perikanan, PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara yang berfokus pada sektor pangan.

Terakhir terdapat PT Indra Karya (Persero) yang menjadi PT Agrinas Palma Nusantara yang beroperasi di sektor perkebunan.

Transformasi ini dilakukan dengan beberapa tujuan. Pertama, perluasan bidang usaha dari konstruksi ke sektor perikanan, perkebunan, dan pangan. 

Kedua, mendukung swasembada pangan nasional, termasuk produksi beras, jagung, dan komoditas strategis lainnya. Ketiga, revitalisasi lahan pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan energi hijau. 

Keempat, pengelolaan kebun kelapa sawit untuk produksi biofuel dan biodiesel guna mendukung transisi energi. 

Transformasi ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN yang masih dalam tahap finalisasi pembentukan regulasi untuk operasional Agrinas. 

Dengan fokus pada ketahanan pangan dan energi, serta dukungan penuh dari Danantara dan pemerintah, Agrinas diharapkan menjadi tulang punggung swasembada nasional. 

Transformasi ini juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat industri pangan dan energi hijau, sekaligus membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat Indonesia.