Gaet Wisatawan, Kemenparekraf Luncurkan Borobudur Trail of Civilization
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Borobudur Trail of Civilization, program tematik bagi wisatawan Candi Borobudur.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Borobudur Trail of Civilization, program tematik bagi wisatawan Candi Borobudur.
Program ini diharapkan menjadi pilihan wisatawan untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Nantinya, wisatawan diajak berkeliling untuk mengenal cerita yang terdapat dalam relief Candi Borobudur.
“Travel pattern baru di sekitar kawasan Candi Borobudur ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan dengan pendekatan pariwisata yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan,” ungkap Wakil Menteri Kemenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam siaran resmi yang dikutip Selasa, 9 November 2021.
- IHSG Berpeluang Lanjut Reli, Rekomendasi Saham NH Korindo: SRTG, PTRO, BBNI, RALS, dan UNTR
- Kurs Dolar Hari Ini: Yield Obligasi AS Melemah, Rupiah Berpeluang Bangkit ke Rp14.230 per dolar AS
- IKK Menguat ke Angka 113,4, Konsumen Mulai Optimistis terhadap Pemulihan Ekonomi
Pola perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC) sendiri diluncurkan mengingat akan diberlakukannya pembatasan pengunjung ke area candi. Dengan demikian, pola perjalanan ini ditujukan untuk memperkaya variasi wisata di zona 3 Kawasan Candi Borobudur. Selain itu, bisa memperpanjang lama tinggal atau length of stay wisatawan yang berkunjung.
Angela menambahkan, secara nasional pola perjalanan ini juga menjadi salah satu strategi pengembangan Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur.
Saat ini, baru terdapat sembilan subtema dengan melibatkan 15 desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Ke depan, program ini akan dikembangkan dengan lebih banyak melibatkan masyarakat di berbagai desa wisata.
Dalam hal ini, Borobudur Trail of Civilization menitikberatkan pada proses penceritaan narasi (storytelling) yang berasal dari interpretasi panel-panel relief Candi Borobudur. Ia juga mengaktualisasi aktivitas pendukungnya di desa sekitar kawasan Borobudur.
- Gara-Gara Nama GoTo, Gojek dan Tokopedia Digugat Rp2,08 Triliun
- Resmi! Pertamina dan Bukit Asam Gandeng Perusahaan AS Garap Gasifikasi Batu Bara Rp30 Triliun
- Terbitkan Dua PP, Jokowi Gelontorkan PMN Senilai Rp60 Triliun untuk INA
Seperti diketahui, pada 1991 UNESCO telah menetapkan Kawasan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia yang ada di Indonesia. Candi ini diakui menjadi rekaman jejak peradaban, peribadatan, sejarah, pengetahuan, dan nilai-nilai kebijaksanaan.
Adapun sembilan subtema Borobudur Trail of Civilization adalah sebagai berikut.
1. Waluku: Cultivating Civilization, aktivitas wisata menanam padi di sawah dan prosesi kirab budaya
2. Body and Soul, aktivitas yang melibatkan kesadaran tubuh dan jiwa melalui yoga dan pemijatan tradisional
3. Skilled Hands, aktivitas membuat gerabah dan membatik dengan pewarna alami
4. Tropical Flora’s Wanderland, aktivitas wisata petualang hiking untuk mengidentifikasi flora yang ditemukan di relief Candi Borobudur
5. Walking with Stars, aktivitas berkemah untuk mempelajari ilmu astronomi dan keberadaan di Candi Borobudur
6. Sudhana Manohara: The Eternal Love Story
7. Journey of The Stones, mempelajari sejarah pembangunan Candi Borobudur dengan menelusuri sungai menggunakan gethek. Moda ini digunakan untuk mengambil batu yang kemudian dipahat
8. Jataka Fable Stories, mempelajari ajaran moral berdasarkan karakter hewan-hewan yang ada pada relief candi Borobudur
9. Music and Rhyme, mengenal alat-alat musik nusantara yang terpahat pada Candi Borobudur. Wisatawan akan melakukan workshop musik dan penceritaannya.