Gagal Masuk Gojek, Alibaba Bakal Suntik Modal di Grab
JAKARTA – Setelah gagal memasuki ekosistem Gojek, Alibaba Group Holding Ltd. dikabarkan tengah merencanakan suntikan modal sebesar US$3 miliar atau setara Rp44 triliun (kurs Rp14.800 per dolar Amerika Serikat) kepada Grab Holdings Inc. Mengutip Bloomberg, dana investasi nantinya akan dipakai untuk mengakuisisi sebagian saham Grab yang dikempit oleh Uber Technologies Inc. Apabila berhasil dilaksanakan, diperkirakan […]
Industri
JAKARTA – Setelah gagal memasuki ekosistem Gojek, Alibaba Group Holding Ltd. dikabarkan tengah merencanakan suntikan modal sebesar US$3 miliar atau setara Rp44 triliun (kurs Rp14.800 per dolar Amerika Serikat) kepada Grab Holdings Inc.
Mengutip Bloomberg, dana investasi nantinya akan dipakai untuk mengakuisisi sebagian saham Grab yang dikempit oleh Uber Technologies Inc. Apabila berhasil dilaksanakan, diperkirakan Alibaba dapat mengakses data jutaan pengguna Grab di delapan negara. Hal ini semakin mengukuhkan bisnisnya di Asia Tenggara.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Perusahaan yang dimiliki oleh Jack Ma ini terbilang cukup aktif melakukan pendanaan terhadap beberapa bisnis. Selain berinvestasi di Lazada pada 2016, Alibaba juga menjadi salah satu investor dalam putaran pendanaan terakhir Tokopedia senilai US$1,5 miliar pada Januari 2020.
Sementara itu, Grab sebagai perusahaan ride hailling saat ini memiliki valuasi dana sebesar US$14 miliar. Executive Officer Grab Anthony Tan pun mengakui bahwa perusahaannya tengah menghadapi tantangan besar di tengah situasi pandemi COVID-19.
Bahkan, pada Juni 2020 Grab terpaksa mengambil langkah merumahkan 5% karyawan akibat bisnis yang memburuk. Salah satu pertahanan yang dilakukan adalah dengan melakukan pendanaan.
Pada Februari 2020, Grab mendapatkan suntikan modal sebesar US$850 juta atau Rp11,84 triliun dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan TIS Inc. Investor asal Jepang tersebut memberikan modal untuk memperkuat layanan keuangan Grab.