Donald Trump Terdepak dari Daftar Orang Terkaya di Amerika Serikat Versi Forbes
Fintech

Gagalnya Upaya Pembunuhan terhadap Donald Trump Jadi Narasi Positif untuk Bitcoin

  • Meskipun mengalami penurunan 0,96% dalam hitungan harian, namun dalam sepekan terakhir, Bitcoin telah naik lebih dari 4,30% dan melonjak 18,75% dalam dua minggu terakhir.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Beberapa waktu lalu, penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi berita yang menggemparkan. Kegagalan upaya pembunuhan terhadap Trump pun menjadi katalis positif bagi aset kripto Bitcoin.

Untuk diketahui, Bitcoin mengalami kenaikan harga dalam beberapa minggu terakhir. Pada Selasa, 23 Juli 2024 pukul 08:00 WIB, harga Bitcoin (BTC) mencapai US$67.495. 

Meskipun mengalami penurunan 0,96% dalam hitungan harian, namun dalam sepekan terakhir, Bitcoin telah naik lebih dari 4,30% dan melonjak 18,75% dalam dua minggu terakhir. 

Kenaikan ini mendorong BTC mencapai level tertinggi enam minggu, bahkan sempat diperdagangkan di atas US$68.000 pada Senin, 22 Juli 2024, naik dari sekitar US$63.500 pada 15 Juli lalu. Faktor-faktor utama yang mendorong kenaikan ini termasuk pengaruh politik, arus masuk ETF Bitcoin Spot, antusiasme terhadap ETF Ethereum, serta indikator ekonomi dan data inflasi.

Gagalnya Pembunuhan terhadap Trump

Panji Yudha, Financial Expert dari Ajaib Kripto, menjelaskan bahwa situasi politik di Amerika Serikat memiliki peran penting dalam membentuk sentimen pasar. 

Peristiwa terbaru, seperti upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan Presiden Donald Trump dan pengunduran diri Presiden Joe Biden dari pemilihan umum, memengaruhi kepercayaan investor. 

Trump juga dijadwalkan memberikan pidato utama di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville pada 25-27 Juli. Panji mengatakan, Trump mungkin akan mengumumkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis AS. 

"Menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis akan memperkuat narasi 'emas digital' bagi Bitcoin dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Keputusan ini dapat meningkatkan legitimasi Bitcoin, menarik investor baru, dan mendorong harga Bitcoin naik,” papar Panji melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, Selasa, 23 Juli 2024.

Peran ETF Bitcoin Spot dalam Kenaikan Harga

ETF Bitcoin Spot juga berperan penting dalam kenaikan harga terbaru. Pekan lalu, ETF ini menghasilkan arus masuk sekitar US$1,24 miliar selama lima hari perdagangan, menunjukkan penutupan positif sepanjang tiga pekan terakhir. Lonjakan investasi ini memberikan momentum besar pada pergerakan harga Bitcoin, memperkuat keyakinan investor terhadap aset digital ini.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Bitcoin, Pelopor Aset Kripto dengan Market Cap Terjumbo

Ethereum Mengikuti Tren Positif

Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga mendapatkan manfaat dari sentimen pasar yang positif, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. 

Antisipasi terhadap ETF Ethereum spot, yang akan mulai diperdagangkan pada 23 Juli, berkontribusi pada kenaikan pasar. Pada Selasa, 23 Juli 2024, harga ETH mengalami kenaikan sebesar 6% selama seminggu terakhir, mencerminkan sentimen bullish yang meluas di pasar kripto.

Peluncuran ETF Ethereum Spot Baru

Pekan ini, Chicago Board Options Exchange (Cboe) mengeluarkan pemberitahuan pencatatan untuk lima ETF Ethereum spot baru yang dijadwalkan mulai diperdagangkan pada 23 Juli 2024. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pasar kripto.

Gugatan Hukum Ripple dan SEC

Di sisi lain, gugatan hukum antara Ripple dan SEC mendekati titik kritis dengan rapat tertutup SEC yang dijadwalkan ulang menjadi 25 Juli 2024. 

Antisipasi akhir kasus ini mendorong harga XRP melonjak 13% dalam sepekan terakhir, dengan banyak pakar berspekulasi tentang kemungkinan penyelesaian.

Pengaruh Data Inflasi terhadap Harga Bitcoin

Data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih rendah dari perkiraan dua minggu lalu menjadi landasan bagi kenaikan harga Bitcoin setelah penurunan signifikan sebelumnya. 

Dengan perkembangan penting yang diantisipasi dalam waktu dekat, termasuk rilis laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat, 26 Juli 2024, pasar kripto menunjukkan dinamika menarik. 

Indeks harga PCE diperkirakan turun dari 2,6% yoy pada Mei menjadi 2,4% yoy pada Juni, terendah sejak Februari 2021. Indeks harga PCE inti juga diperkirakan turun 0,1 poin persentase menjadi 2,5% yoy pada Juni, terendah dalam tiga tahun terakhir.

Reaksi Pasar terhadap Data PCE

Panji melanjutkan bahwa pengumuman data PCE pada Jumat akan memberikan reaksi signifikan terhadap BTC. Jika hasilnya sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar, maka berpotensi mendorong BTC melampaui level resistance di US$69.000 untuk menuju US$70.000. Namun, jika angkanya di atas ekspektasi pasar, maka ada potensi BTC akan kembali turun ke support di US$64.000.

Prospek Bitcoin pada Akhir Tahun 2024

Panji menyampaikan bahwa prospek BTC pada akhir tahun berpotensi cerah didukung sentimen positif seperti inflasi AS yang terkendali, penurunan suku bunga oleh The Fed mulai September, dan kemungkinan kemenangan Trump pada pemilihan November. 

“Berdasarkan data 2013-2023, BTC rata-rata naik lebih dari 80% di Q4, sehingga besar kemungkinan BTC mencetak harga tertinggi baru melampaui US$75.000 dengan target sekitar US$90.000 - US$100.000 pada akhir tahun 2024," tutup Panji.