Gairahkan Sektor Properti, BTN Kucurkan Kredit Rp2 Triliun ke BSD
- Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyuntik kredit kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pengembang BSD City itu menerima kredit dengan plafon Rp2 triliun tenor 84 bulan.
Industri
JAKARTA - Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyuntik kredit kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pengembang BSD City itu menerima kredit dengan plafon Rp2 triliun tenor 84 bulan.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan kredit ini menjadi upaya perseroan menghidupkan kembali geliat di sektor properti. Sebab, sektor properti memiliki keterkaitan dengan 174 sektor lainnya sehingga diharapkan bisa mengungkit kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dirinya menyebut BSDE bakal mengalokasikan dana ini untuk ekspansi bisnis pada 2022. Sebelumnya, BSDE diketahui tengah melirik bisnis data center sebagai ekspansi bisnis anyar perseroan.
- Biaya Transfer Antarbank Turun Jadi Rp2.500 Mulai Desember 2021
- Pimpin Pasar Mobil Mewah, Mercedes-Benz Masuk 10 Brand Terbaik Dunia 2021
- Laba BNI Meroket 79 Persen Tembus Rp7,75 Triliun
“Dan kami optimistis dengan fasilitas kredit yang kami berikan, BSDE akan lebih ekspansif membangun proyek properti yang bermutu,” ucap Nixon dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Oktober 2021.
Kinerja BTN
Kredit jumbo ini praktis semakin menambah perolehan aset bagi BBTN. Di kuartal III-2021, kinerja intermediasi emiten pelat merah ini tengah mengalami penguatan.
BBTN tercatat mengucurkan kredit pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun pada kuartal III-2021 atau naik 6,03% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun pada kuartal III-2021.
Hingga kuartal III-2021, BBTN menguasai 86% pangsa pasar KPR subsidi di Indonesia. Sementara itu, KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11% yoy menjadi Rp81,88 triliun.
Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28% yoy menjadi Rp5,79 triliun dan 89,77% yoy menjadi Rp12,15 triliun per 30 September 2021.
Anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini memiliki Non Performing Loan (NPL) gross di level 3,94% dan 1,5% NPL Net. Di saat yang bersamaan, BBTN membukukan peningkatan coverage ratio sebesar 1.410 bps menjadi 125,46% pada akhir September tahun ini dari 111,36% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BTN pada kuartal III-2021 tumbuh tipis 4% yoy menjadi Rp291 triliun dari sebelumnya Rp279 triliun. Sebanyak 41% komposisi DPK yang berada di BTN saat ini merupakan dana murah atau CASA.
Lalu, giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81% dan 24,55% yoy. Likuiditas BTN masih terjaga, sebagaimana ditunjukan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 92,79%. Sementarara itu, Rerturn on Equity (ROE) BTN akhirnya menyentuh double digit di angka 11,81% pada kuartal III-2021.
Kinerja intermediasi yang menguat itu mengungkit total aset BTN dari Rp361,20 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp368,05 triliun pada kuartal III-2021. Adapun total liabilitas BTN pada kuartal III-2021 parkir di level Rp347,48 triliun atau melesat dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp341,22 triliun.
Secara keseluruhan tahun, BTN membidik pertumbuhan aset 2%-4% yoy Adapun target kredit dipatok tumbuh 6%-8% yoy dan DPK sebesar 7% yoy pada tahun ini.