elon MUsk 1.jpg
Dunia

Gaji Tesla Rp825 Triliun Batal Cair, Elon Musk Terancam Lengser Sebagai Orang Terkaya di Dunia

  • Tanpa paket gaji ini, posisi Musk sebagai di daftar orang terkaya di dunia akan tergeser oleh beberapa bilioner lainnya. Kekayaan bersih Musk mungkin akan turun di angka sekitar US$150 miliar atau setara Rp2,25 kuadriliun.

Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Futuristik https://www.trenasia.com/tag/elon-musk terancam kehilangan gelar sebagai orang terkaya di dunianya buntut pembatalan kebijakan paket gaji yang dilakukan hakim di Delaware. Pembatalan paket gaji senilai US$55 miliar atau setara Rp825 triliun (kurs Rp15.000) ini diputuskan hakim pada Selasa, 30 Januari 2024. 

Dikutip dari Business Insider, per 31 Januari kekayaan Elon Musk diperkirakan sekitar US$205 miliar atau setara Rp3,07 kuadriliun. Batalnya paket gaji dari perusahaan kendaraan listrik miliknya ini disebut-sebut bisa membuat kekayaan Musk turun drastis. 

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, bahwa paket gaji ini merupakan salah satu aset berharga milik Elon Musk. 

Tanpa paket gaji ini, posisi Musk sebagai di daftar orang terkaya di dunia akan tergeser oleh beberapa bilioner lainnya. Kekayaan bersih Musk mungkin akan turun di angka sekitar US$150 miliar atau setara Rp2,25 kuadriliun.

Seperti diketahui, sepanjang 2023 Elon Musk betah nangkring di peringkat teratas orang terkaya di dunia. Menurut laporan Bloomberg’s Billionaires Index, Jeff Bezos, pendiri sekaligus bos Amazon saat ini merupakan orang terkaya kedua di dunia, dengan kekayaan bersih US$186 miliar. Disusul oleh Bernard Arnault, CEO Perancis dari perusahaan barang mewah LVMH, yang diperkirakan memiliki kekayaan US$183 miliar.

Musk tidak menerima paket gaji ini dalam bentuk tunai, tetapi perusahaan membayarnya dengan 304 juta opsi saham dalam 12 tahap terkait pertumbuhan keuangan perusahaan mobil listrik tersebut. 

Ketika rencana paket gaji itu diberlakukan pada tahun 2018, Tesla berargumen bahwa gaji yang tinggi diperlukan untuk mempertahankan fokus Musk pada Tesla. 

Kebijakan Tesla ini membuat pemegang saham, Richard Tornetta tak terima dan menggugat Tesla serta Musk atas rencana gaji tersebut tidak lama setelah diterapkan. Tornetta berargumen bahwa gaji Musk "di luar batas pertimbangan yang wajar" dan menuduh Musk menggunakan dominasinya secara berlebihan atas keputusan dewan direksi Tesla tersebut. 

Greg Varallo, pengacara untuk Tornetta, mengatakan saham-saham tersebut akan dibatalkan.

Belum jelas bagaimana keputusan ini akan dilaksanakan. Tesla juga masih bisa mengajukan banding terhadap putusan ini.