Gandeng Bank Danamon, Pegadaian Pelopori Sustainable Social Loan Rp500 Miliar
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha menyatakan bahwa program ini menjadi tonggak penting bagi PT Pegadaian karena merupakan Pinjaman Sosial Berkelanjutan pertama untuk Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Indonesia.
Korporasi
JAKARTA - PT Pegadaian, anak perusahan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggandeng PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dalam Pembiayaan Sosial Berkelanjutan (Sustainable Social Loan) sebesar Rp500 milliar yang akan digelontorkan secara bertahap dengan total Rp1 triliun.
Program pembiayaan ini dirancang untuk memperluas akses pemberian pinjaman pendidikan, pengembangan UMKM dan pinjaman individu untuk memulai usaha serta merupakan salah satu program untuk mewujudkan implementasi Keuangan Berkelanjutan di PT Pegadaian.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha menyatakan bahwa program ini menjadi tonggak penting bagi PT Pegadaian karena merupakan Pinjaman Sosial Berkelanjutan pertama untuk Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) di Indonesia.
- Lato-Lato Ternyata Berasal dari Amerika dan Eropa, Berikut Sejarahnya
- Pakai 3 Teknik Rahasia Ini Agar Lawan Bicara Tertarik dengan Anda
- Ini Daftar 87 Pemilih yang Akan Menentukan Masa Depan PSSI
Adapun social loan akan disalurkan oleh PT Pegadaian melalui produk Gadai Peduli yang diberikan kepada masyarakat yang belum familiar dengan layanan perbankan (unbankable).
“Kami memberikan penyediaan instrumen keuangan dan layanan pendukung yang sesuai bagi usaha mikro, kecil dan menengah melalui produk gadai. Selain itu kami juga terus memperluas akses layanan keuangan yang setara layanan perbankan khususnya kepada masyarakat yang belum familiar dengan layanan perbankan,” kata Ferdian.
Ditambahkan, Program Pembiayaan Sosial Berkelanjutan dilaksanakan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang mempunyai akses pendidikan yang terjangkau dan berkualitas. Selain itu juga mempromosikan kebijakan orientasi pembangunan yang mendorong formalisasi dan pertumbuhan UMKM melalui perluasan akses layanan jasa keuangan. Hal tersebut juga dalam rangka meningkatkan pemberdayaan sosial ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Pinjaman Sosial Berkelanjutan berpedoman pada “Social Financing Framework” PT Pegadaian yang diselaraskan dengan Prinsip Ikatan Social International Capital Market Association (ICMA) dan Prinsip Pinjaman Sosial Loan Market Association (LMA).
Pegadaian telah memperoleh opini pihak kedua dari Environmental Resources Management (ERM) yang menggambarkan Social Financing Framework PT Pegadaian sebagai “Sangat berarti untuk mendorong inklusi keuangan”. Hasil dari Pinjaman Sosial Berkelanjutan akan digunakan untuk penyediaan layanan keuangan penting untuk mempromosikan inklusi keuangan dalam komunitas yang kurang terlayani dan tidak memiliki layanan perbankan.
Direktur Syariah & Sustainable Finance Danamon, Herry Hykmanto mengatakan Program Gadai Peduli PT Pegadaian sendiri selaras dengan salah satu pilar utama komitmen sustainable ecosystem Danamon yaitu Pilar Ekonomi, di mana Danamon secara aktif mengupayakan peningkatan kapasitas dan pengetahuan terutama dalam literasi keuangan yang menjadi dasar dalam usaha meningkatkan kualitas perekonomian individu maupun sektor usaha.
Managing Director of MUFG Bank, Head of Global Corporate & Institutional Banking for Indonesia Pancaran Affendi turut menambahkan bahwa MUFG Bank dan Danamon selalu berkomitmen dalam mendukung lembaga keuangan untuk mempromosikan inklusi keuangan.
Pinjaman Sosial Berkelanjutan adalah langkah pertama ke arah tersebut. Sebagai bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, MUFG Bank dan Danamon berupaya untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan keuangan kerkelanjutan.
Sementara, Thomas Sudarma, Direktur Enterprise Banking & Financial Institution Danamon menambahkan, selain dari sudut pandang sosial, kerja sama ini juga menunjukkan kapabilitas Danamon dalam bidang pembiayaan kepada institusi keuangan melalui pinjaman sindikasi, structure financing, agency, sell-down, dan risk participation yang didukung oleh solusi pengelolaan kas yang komprehensif yang ditunjang dengan penggunaan e-channel dan solusi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
"Fokus kami adalah untuk memperkuat seluruh ekosistem financial supply chain, dan kami berharap melalui kerja sama ini, kami dapat menyentuh masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan keuangan,” kata Thomas.