Gandeng Bank Mega dan BSI, IFG Siap Optimalkan Pengelolaan Keuangan
- Salah satu langkah yang diambil IFG adalah berkolaborasi dengan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam hal penyediaan dan penggunaan fasilitas perbankan.
Perbankan
JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), sebagai perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus pada asuransi, penjaminan, dan investasi, terus berupaya melalui berbagai inisiatif untuk memperkuat dan mengoptimalkan posisi keuangan.
Salah satu langkah yang diambil IFG adalah berkolaborasi dengan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam hal penyediaan dan penggunaan fasilitas perbankan. Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara IFG dengan kedua pihak perbankan tersebut.
Nantinya, Bank Mega dan BSI akan memberikan dukungan penuh untuk memenuhi berbagai kebutuhan layanan perbankan dengan optimal, yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh ekosistem IFG dan entitas yang menjadi bagian dari grup perusahaan tersebut.
- Laba Bersih BCA Melonjak 25 Persen ke Rp36,4 Triliun per Kuartal III-2023
- Teka-Teki Cawapres Prabowo, Gerindra Lempar Kode Lewat Pantun
- Ketegangan Timur Tengah Meluas, Kapal Amerika Tembak Jatuh Rudal Houthi
Direktur Keuangan IFG, Heru Handayanto menyatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan langkah strategis untuk menggabungkan dan menyatukan semua kebutuhan layanan perbankan IFG beserta entitas holdingnya.
“Saat ini kami memiliki dana kelolaan sekitar Rp86 triliun. Kami menyambut baik kerjasama ini yang memungkinkan IFG mendapatkan dukungan jasa perbankan terbaik dan kompetitif, yang berdampak pada pertumbuhan kinerja yang optimal holding dan anggota holding, sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik," ujar Heru dalam siaran pers Jumat 20 Oktober 2023.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mega, Martin Mulwanto mengatakan kerja sama dengan IFG akan memberikan manfaat dan kemudahan menggunakan berbagai layanan meliputi produk investasi, penempatan dana transaksi treasury, pemberian fasilitas kredit serta layanan perbankan lainnya.
“Bank Mega menyambut baik adanya penandatanganan nota kesepahaman ini. Hal ini menjadi sarana bagi Bank Mega dalam memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara melalui layanan jasa perbankan yang diberikan kepada BUMN," ucap Martin.
Sementara kolaborasi dengan BSI meliputi penyediaan produk dan layanan perbankan syariah sesuai dengan prinsip syariah, sinergi, dan pruden untuk mendukung kelangsungan bisnis IFG dan anggota holdingnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyambut baik kerja sama antara perusahaan dengan IFG yang merupakan BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi.
"Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI tentu tidak bisa sendirian menjadi penggerak roda perekonomian syariah dalam negeri, diperlukan sinergi dan kolaborasi agar perbankan syariah bisa menjadi preferensi utama masyarakat," kata Hery.
Upaya Transformasi
Senada, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko juga menegaskan, pihaknya optimistis kerjasama dengan Bank Mega dan BSI akan memberikan dampak positif bagi IFG sebagai BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi.
Hal tersebut sesuai dengan penugasan pemerintah yang bertujuan memajukan pengembangan bisnis yang menguntungkan melalui implementasi tata kelola dan manajemen risiko yang tepat, serta menjalankan misi IFG untuk membangun industri keuangan non perbankan di Indonesia yang terpercaya dan berkelanjutan.
"Kerjasama ini sejalan dengan upaya transformasi yang IFG lakukan di bidang perbaikan dan penguatan keuangan di ekosistem IFG. Ke depannya, sinergi kami dengan perbankan akan terus ditingkatkan untuk mendukung inisiatif konsolidasi perbankan dalam IFG Group guna meningkatkan governance, efisiensi serta return pengelolaan keuangan," tegas Hexana.
Seperti diketahui, sejak dibentuk menjadi holding, IFG telah mengalami pertumbuhan kinerja keuangan. Laba bersih IFG tercatat meningkat 50% dari Rp2,2 triliun pada 2020 menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2022 dan Aset IFG secara konsolidasi bertumbuh 43.2% dari Rp92,5 triliun di tahun 2020 menjadi Rp132,5 triliun pada 2022.
Pencapaian kinerja keuangan IFG juga berdampak pada reputasi IFG di pasar. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya kredit rating tertinggi AAA (Triple A) oleh PEFINDO yang menunjukkan IFG sebagai emiten penerbit surat utang dengan kelayakan kredit terbaik.