Gandeng Blibli, Lamudi Berikan Insentif Buat Pencari Properti
- Lamudi.co.id bekerja sama dengan Blibli.com untuk memberikan insentif pada para pencari properti.
Fintech
JAKARTA – Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) Lamudi.co.id bekerja sama dengan Blibli.com untuk memberikan insentif pada para pencari properti.
Insentif ini demi mewujudkan keinginan konsumen untuk memiliki properti. Selain itu insentif diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Kerja sama antara sektor properti dan e-commerce yang merupakan segmen besar dalam perekonomian nasional kami harapkan dapat mengakselerasi pemulihan sektor properti yang terimbas pandemi,” ungkap Head of Marketing Lamudi.co.id Tabitha Audrey dalam siaran pers, Rabu 27 Oktober 2021.
- Duet Layanan Internet Smartfren dan Moratelindo, Hadirkan True QuadPlay
- Mahfud MD Beberkan Hasil 'Tangkapan' Sementara Aset BLBI
- Pasar Digital Korea Sumbang 13 Persen PDB, Jokowi: ASEAN Harus Jalin Kemitraan
Demi meningkatkan gairah pembelian properti di tengah pandemi, Lamudi.co.id dan Blibli.com bekerja sama dalam pemberian voucher diskon untuk setiap pembelian atau pencarian properti melalui lamudi.co.id untuk pengguna pertama Blibli.com. Voucher ini akan diberikan kepada sejumlah pencari properti yang mencari properti di Lamudi.co.id selama periode Oktober 2021.
“Kerja sama ini merupakan perwujudan nyata bahwa Blibli berupaya mendorong perluasan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Florence Ariani, Associate Vice President Marketing Partnership of Blibli.com
Sebagai informasi, data Kementerian Perdagangan (2020) menunjukan, sektor digital Indonesia memberikan kontribusi sebesar 4% pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau senilai Rp632 triliun.
Kerja sama sektor digital perdagangan dengan sektor properti sendiri yang memiliki kontribusi 3,02% pada PDB Indonesia pada 2020, atau setara dengan Rp324,3 triliun.
Di sisi lain, sektor properti dan perdagangan dinilai sebagai dua sektor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap angka pendapatan negara. Hal ini dilatarbelakangi oleh keterkaitan industri properti dan perdagangan dengan industri hulu dan hilir yang menjadi kunci dari roda perekonomian nasional yang masih bertumpu pada perindustrian padat karya.