Gandeng Powerchina, PLN Nusantara Power Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
- PT PLN Nusantara Power bekerja sama dengan Powerchina International Group Limited (Powerchina) untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.
Energi
JAKARTA – PT PLN Nusantara Power (NP) sub-holding PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang pembangkitan listrik, baru saja menjalin kerja sama dengan Powerchina International Group Limited (Powerchina) untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.
Kerja sama PLN NP dan Powerchina ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh kedua belah pihak pekan lalu. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk melakukan kajian kelayakan bersama dalam pengembangan potensi energi angin di Tanah Air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa kerja sama dengan Powerchina adalah langkah konkret PLN dalam mendorong transisi energi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi krisis perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon. Eksplorasi sumber energi baru yang berpotensi perlu terus dilakukan guna mendukung tujuan ini.
- Biden: Rumah Sakit Gaza Harus Dilindungi
- Puncak Shopee 11.11 Big Sale, Dongkrak Transaksi Brand Lokal dan Pesanan Ekspor
- Biaya Hidup Naik, Mayoritas Orang Amerika Kekeh Punya Banyak Anak
"Kita bersama-sama menghadapi tantangan krisis perubahan iklim. Untuk itu, kita berkomitmen membangun kemitraan yang kuat guna mengubah tantangan tersebut menjadi peluang," ungkap Darmawan melalui siaran pers, dikutip pada Selasa, 14 November 2023.
Darmawan menjelaskan bahwa total estimasi potensi energi angin di seluruh Indonesia mencapai 155 gigawatt (GW). Selain fokus pada pengembangan potensi energi angin, lanjutnya, kedua pihak juga setuju untuk melakukan kajian pengembangan lainnya.
Asal tahu saja, kajian tersebut mencakup rencana pembangunan pembangkit bertenaga angin lepas pantai di Samudra Hindia dan Pasifik, serta pembangkit energi berbasis sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya, seperti tenaga hidro, biomassa, surya, dan ombak.
"Kami sudah punya angkanya sehingga dengan kolaborasi ini, potensinya akan jadi tak terbatas," kata Darmawan.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menambahkan, kolaborasi dengan Powerchina adalah bagian dari upaya PLN Group membantu pemerintah Indonesia mencapai target net zero emissions di tahun 2060.
"Kolaborasi ini tidak hanya menjanjikan kesuksesan dari sisi bisnis. Namun, lebih luas akan berdampak signifikan di tingkat global dan punya potensi mengubah wajah industri energi," kata Ruly.
Sementara itu, Zhou Jiayi, Vice President Director of Powerchina International Group Limited, menyatakan komitmen mereka untuk berhasil melaksanakan berbagai proyek peningkatan energi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, bekerja sama dengan PLN.
Jiayi optimistis bahwa kolaborasi ini akan terus berlanjut, mengingat Powerchina dan PLN telah menjalin banyak kerja sama sebelumnya. Meskipun Jiayi mengakui adanya tantangan geografis dalam kolaborasi ini, ia yakin akan berhasil berkat komitmen yang kuat.
"Harapannya, segera kita akan uji coba bersama dan mengupayakan beberapa strategi tambahan untuk meningkatkan pemanfaatan EBT di Indonesia," tandas Jiayi.
Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin?
Sebagai informasi, Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.
Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator untuk membangkitkan energi listrik.
Mengutip situs ee.itk.ac.id, PLTB itu cara kerjanya memanfaatkan hembusan angin sebagai sumber penghasil listrik. Alat utamanya adalah generator, dengan generator tersebut maka dapat dihasilkan arus listrik dari gerakan blade/baling-baling yang bergerak karena hembusan angin.
Pembangkit ini (PLTB) lebih effisien dari pada pembangkit listrik tenaga surya dalam menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik yang telah ada dipasaran memiliki kapasitas Watt per jam 200, 400, 500, 1000, 2000, dean 3000 Watt.
Akan tetapi, pembangkit ini tidak bisa dioperasikan pada sembarang tempat dikarenakan medan yang akan dipasang harus memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi dan juga stabil.
Asal tahu saja, PLTB Sidrap menjadi pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia yang terletak di Lainungan dan Mattirotasi, Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu. PLTB tersebut memiliki kapasitas 75 MW dengan 30 turbin dan masing-masing pelat berkapasitas 2,5 MW. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, biaya investasi PLTB ini mencapai US$ 150 juta.