<p>Sejumlah nasabah mengantri untuk bertransaksi di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Gandeng Triniti Land, Bank BTN Siap Optimalkan KPR Rumah Non-Subsidi

  • Salah satu langkah Bank BTN mengincar pasar KPR non-subsidi dengan mengajak kerja sama pengembang properti kenamaan Triniti Land.

Perbankan

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau Bank BTN semakin aktif memperluas pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi.

Langkah Bank BTN meningkatkan potensi KPR Rumah non-subsidi, yakni mengajak kerja sama PT Perintis Properti Tbk (Triniti Land) yang memang dikenal sebagai pengembang besar untuk segmen menengah ke atas.

Mochamad Yut Penta, Senior Vice President (SVP) Divisi Pembiayaan Rumah Non-subsidi dan Pembiayaan Pribadi Bank BTN menjelaskan kesepakatan mengandeng Triniti Land tak bisa dilepaskan potensi besar pembiayaan KPR dengan nilai di atas Rp1 miliar.

"Kami ingin meningkatkan penguasaan pasar (market share) non subsidi. Untuk itu, kami menggencarkan kolaborasi dengan developer papan atas. Antara lain, hari ini menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Perintis Triniti Properti Tbk," ungkapnya usai Penandatangan Kerja Sama (PKS) di Marketing Gallery Sequoia Hills Sentul, Bogor seperti dikutip rilis 20 Oktober 2023.

Baru-baru ini, Bank BTN juga menyusun strategi lain dengan meresmikan Sales Center KPR di Jakarta. Sales Center ini secara khusus ditujukan untuk menangani penyaluran KPR pada segmen emerging affluent.

"Sales Center KPR merupakan bagian dari transformasi expand to new business area. Di sini, selain menawarkan suku bunga kredit rendah dan kompetitif mulai dari 2,99%," jelasnya.

Tidak hanya itu, Sales Center KPR juga menyajikan penawaran menarik, termasuk diskon biaya sebelum realisasi, Priority Lane, dan penanganan khusus melalui Dedicated Processing Person.

Penta juga menyatakan bahwa ini memastikan bahwa dokumen pengembang menjadi prioritas untuk diproses dengan tingkat layanan yang lebih cepat sesuai perjanjian tingkat layanan (SLA).

Sementara itu, Direktur Triniti Land, Vito Tjahyadi, mengatakan, dengan penandatanganan perjanjian kerjasama ini, proyek Sequoia Hills menawarkan opsi pembayaran yang lebih beragam kepada pelanggan lewat KPR.

“Saat ini Triniti Land akan segera memulai fase pembangunan proyek Kawasan Hunian Sequoia Hills, seiring dengan telah ludesnya unit-unit rumah yang ditawarkan pada klaster pertama, The Leroy,” ujar Vito.

Selain mengajak Bank BTN, Triniti Land juga menggandeng Bank Woori Saudara (Bank BWS) supaya pemasaran unit rumah pada klaster kedua yaitu Earthville juga laku keras.

“Kami berharap akan terjadi peningkatan penjualan yang signifikan karena kami dengan kedua bank tersebut punya program cicilan KPR yang sangat menarik dan bunga yang rendah sehingga tentu meringankan customer untuk melakukan pembelian rumah di Sequoa Hills,” papar Vito. 

Vito menyebut dimulainya pembangunan kedua cluster bakal dibarengi penyediaan berbagai instruktur penunjang kawasan hunian. Asal tahu saja, Cluster Leroy dan Cluster Earthville dibangun pada area seluas masing-masing 5.3 hektare dan 9.8 hektare.

Adapun terkait harga, Cluster Leroy dibandrol mulai dari Rp 3 miliar dan Cluster Earthville Rp 2 miliar per unitnya. Cluster The Leroy sudah dapat mulai diserahterimakan  pada semester II-2024.

Menyusul setahun kemudian (tahun 2025), Cluster Earthville pun dapat diserahterimakan.  Sehingga, kedua klaster tersebut dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan.

Sequoia Hills menawarkan pengalaman hidup dengan kualitas udara yang baik. Dilengkapi berbagai fasilitas publik ramah lingkungan seperti integrated park seluas 1000 meter persegi.

Selain itu, proyek dengan luas lahan 95 hektare tersebut menyediakan fasilitas jogging track, Country Club, dan Electric Vehicle Charging Station.
Proyek Sequoia Hills yang berdampingan dengan Sirkuit Sentul ini memiliki posisi sangat strategis dan hanya berjarak 5 menit dari exit Tol Jagorawi. Selain itu, proyek ini juga hanya berjarak 5 menit menuju proyek LRT yang nantinya dapat menghubungkan Sentul dengan Jakarta.