<p>Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terkejut dengan temuan bantuan APD dari Tiongkok ternyata &#8216;made in&#8217; Indonesia. / Antara Foto</p>
Nasional & Dunia

Ganjar: Lucu, APD Bantuan China Ternyata Made In Indonesia

  • Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terkejut dengan temuan bantuan APD dari Tiongkok ternyata ‘made in’ Indonesia. Meski terkejut, Ganjar bangga dengan APD buatan anak bangsa itu.

Nasional & Dunia
Sukirno

Sukirno

Author

Sejumlah bantuan dari China mengalir ke Indonesia untuk penanganan virus corona (COVID-19), termasuk alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis. Namun, yang unik adalah APD bantuan dari China ternyata buatan Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terkejut dengan temuan bantuan APD dari Tiongkok ternyata ‘made in‘ Indonesia. Meski terkejut, Ganjar bangga dengan APD buatan anak bangsa itu.

“Yang menarik, ini diambil dari China, ternyata ini ‘made in Indonesia’. Ini sesuatu produk yang luar biasa, semoga ini jadi pembelajaran. Meskipun saya tidak bisa baca (bahasa Mandarin) ini, saya bisa membaca yang ini, ‘made in Indonesia’,” kata Ganjar dilansir Antara.

Tercatat, sebanyak 10.000 APD berupa pakaian dekontaminasi (hazardous materials) didistribusikan secara bertahap ke 61 rumah sakit di Provinsi Jawa Tengah, termasuk yang menjadi rujukan terkait dengan penanganan wabah virus corona jenis baru (COVID-19).

“Dari Senin malam (23 Maret 2020) sudah (mulai didistribusikan) karena semua daftar rumah sakit sudah ada. Daftarnya sesuai kebutuhan dan kapasitasnya, sekarang mulai diambil satu per satu, mudah-mudahan hari ini sudah bisa mengambil semua,” kata Ganjar.

Orang nomor satu di Jateng itu memastikan langsung proses distribusi APD tersebut di Wisma Perdamaian Semarang yang dijadikan gudang logistik dalam masa penanganan COVID-19.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima bantuan APD dari China pada Senin, 23 Maret 2020, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.

Setidaknya ada enam jenis alat kesehatan yang dibawa dari Shanghai, yakni APD sebanyak 20.000 unit, masker N95 sebanyak 15.000 unit, sarung tangan sekali pakai 10.000 unit, masker sekali pakai 150.000 unit, kacamata pelindung 10.000 unit, serta alat rapid test (rapid test kit) sebanyak 100.000 unit.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengoordinasikan sumbangan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19 dari investor asal China.

Juru bicara Menko Kemaritiman Jodi Mahardi mengatakan, sumbangan tersebut berjumlah sekira 40 ton, diangkut menggunakan pesawat jenis Boeing 777 dan Garuda Indonesia.

Bantuan medis tersebut terdiri dari tes kit COVID-19, masker N-95, masker bedah, hingga APD, seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya.

Seluruh bantuan tersebut, lanjut Jodi, akan didistribusikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), rumah sakit rujukan, dan jaringan dari beberapa fakultas kedokteran.

“Alat laboraturium berupa PCR dan RNA extraction machine akan diberikan kepada enam fakultas kedokteran di Indonesia,” ungkap Jodi dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 Maret 2020. (SKO)