<p>Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. / Facebook @mochamadridwankamil</p>
Infrastruktur

Ganjar Pranowo vs Ridwan Kamil Soal Proyek Strategis Nasional

  • Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi dua provinsi dengan tingkat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) tertinggi di Indonesia sepanjang 2022

Infrastruktur

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi dua provinsi dengan tingkat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) tertinggi di Indonesia sepanjang 2022. Nilai realisasi PSN masing-masing adalah Rp3,68 triliun dan Rp3,6 triliun.

Di wilayah kekuasaan Ganjar Pranowo, PSN yang telah beroperasi di Jateng di antaranya Jalan Tol Trans Jawa, PLTU Batang, Waduk Cacaban, Bendungan Randugunting, pengembangan Pelabuhan Cilacap, Bandara di Purbalingga, double track kereta api Jawa Selatan, Bendungan Pidekso, Bandara Ngloram.

Sementara itu, PSN yang telah beroperasi sebagian adalah Kawasan Industri Terintegrasi Batang dan  Jalan Tol Semarang – Demak (Ruas Sayung – Demak). Di sektor jalan tol, Pemerintah telah membangun PSN di Jawa Tengah sepanjang ± 340 Km dengan nilai investasi sebesar Rp57,8 triliun.

Salah satu PSN yang menjadi prioritas di Jawa Tengah yakni penyelesaian pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak. Pembangunan tersebut juga akan diarahkan untuk pembuatan tanggul pantai/laut dan awal pembangunan Giant Sea Wall, mengingat beberapa wilayah pantai utara Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah yang mencapai maksimal­ 20 cm/tahun.

Total, nilai investasi di 37 Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah mencapai Rp258,76 triliun. Hingga saat ini, 37 PSN di Jawa Tengah menyerap 66.000 tenaga kerja langsung. 

Melihat tingginya serapan PSN di Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diprediksi mampu mencapai 6%. Sedangkan per kuartal I-2023, Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Jawa Tengah tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan (year on year/ yoy). 

PSN Jawa Barat

Selain menyandang daerah dengan serapan PSN terbanyak, Jawa Barat juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah megaproyek nasional. Sebut jasa proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB), lalu Pelabuhan Patimban, Tol Cisumdawu, dan Bandara Kertajati.

Jawa Barat sendiri memiliki sebanyak 22 proyek dengan label PSN. Deretan proyek ini terdiri dari berbagai sektor, mulai jalan tol, bendungan, kereta, pelabuhan, tanggul pantai, energi, pendidikan, serta air bersih, dan sanitasi dan harus diselesaikan paling lambat 2024.

Dari sektor jalan tol, misalnya, terdapat 12 proyek yang ada di Jawa Barat. Seperti Jalan Tol Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Jalan Tol Ciawi-Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, Jalan Tol Serpong-Cinere, Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.

Selanjutnya Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan, Jalan Tol Depok-Antasari (termasuk Bojonggede Salabenda), Jalan Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin Salabenda), disusul Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Target Penyelesaian Tahun 2024 Ruas Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya) Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil boleh berbangga karena pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 sudah menyalip Jawa Tengah. Pada tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menyentuh 5,45%, tertinggi di Pulau Jawa atau berkontribusi 12,7% terhadap perekonomian nasional. Penopang pertumbuhan Jawa Barat adalah sektor usaha alat angkut, tekstil dan perdagangan. 

Realisasi PSN

Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pendanaan PSN hingga Mei 2023 telah mencapai Rp112,39 triliun. Alokasi dana tersebut disalurkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Realisasi APBN untuk PSN paling banyak terserap di pembangunan jalan tol sebesar Rp95,49 triliun dan IKN Rp60,26 triliun. Sementara rincian realisasi lainnya adalah untuk bendungan Rp12,19 triliun, pelabuhan Rp800 miliar, irigasi Rp610 miliar. 

Lalu, air baku sebesar Rp64 miliar, jalur kereta api Rp3,08 triliun, dan kawasan strategis pariwisata nasional Rp85,24 triliun.

Selain untuk PSN, pembiayaan klaster infrastruktur lainnya juga disalurkan untuk pembangunan perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Per 29 Mei 2023, dana pembiayaan investasi tahun 2023 untuk FLPP telah dicairkan sebesar Rp2 triliun.