Ilustrasi perdagangan aset kripto
Pasar Modal

Gara-gara 4 Hal Ini, Aset Kripto Big Cap Jadi Lesu pada Awal September 2022

  • Meskipun cukup banyak aset yang melaju di zona hijau, namun kenaikan yang terjadi cenderung tipis dan kebanyakannya pun masih mencatat penurunan jika ditinjau berdasarkan hitungan mingguan.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Mayoritas aset kripto berkapitalisasi besar (big cap) bergerak dengan lesu pada awal September 2022 ini.

Meskipun cukup banyak aset yang melaju di zona hijau, namun kenaikan yang terjadi cenderung tipis dan kebanyakannya pun masih mencatat penurunan jika ditinjau berdasarkan hitungan mingguan.

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, setidaknya ada empat hal yang membuat pasar kripto menjadi lesu pada awal September 2022 ini.

Pertama, investor sedang menjaga jarak dengan pasar karena adanya sentimen dari bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed).

Secara bergantian, para pejabat The Fed mengungkapkan rencana bank sentral AS untuk terus mengerek suku bunga dengan agresif untuk meredam inflasi.

"Kemungkinan besar The Fed berkomitmen untuk meneruskan sikap suku bunga tinggi demi mengekang inflasi AS. Proyeks The Fed akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin di rapat komite pasar terbuka federal bulan ini," ujar Afid dikutip dari riset mingguan, Jumat, 2 September 2022.

Kedua, gejolak ekonomi yang cukup tinggi membuat investor kebingungan dalam menentukan posisi masuk atau keluar pasar sehingga aset-aset kripto mengalami naik-turun dengan cepat.

Ketiga, pelemahan yang terjadi di pasar saham AS dalam beberapa hari terakhir semakin menimbulkan keraguan pada investor.

"Masih banyak investor kripto yang berpedoman pada situasi kinerja indeks saham AS untuk mendapatkan gambaran selera risiko investor secara luas," ungkap Afid.

Keempat, sentimen yang datang dari perkembangan kasus peretasan yang terjadi di bursa kripto Mt. Gox di Jepang.

Peretasan ini terjadi pada Februari 2014 yang mana pada saat itu terjadi pencurian sebanyak 840.000 BTC yang nilainya setara dengan US$460 juta (Rp6,84 triliun) pada saat itu.

Pada 31 Agustus 2022, pihak penjamin dari Mt. Gox Nobuaki Kobayashi mengumumkan bahwa korban peretasan diharapkan bisa mendaftarkan klaim ganti ruginya hingga Rp15 September mendatang.

"Setelah proses itu selesai, Mt. Gox diramal akan segera mendistribusikan Bitcoin dalam jumlah besar tersebut. Hal itu akan ditakutkan investor karena bisa terjadi aksi jual yang besar," kata Afid.

Menurut data Coin Market Cap, Jumat, 2 September 2022 pukul 12.30 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mencatat kenaikan 0,06% ke posisi US$20.123 atau setara dengan Rp299,51 juta dalam asumsi kurs Rp14.884 perdolar Amerika Serikat (AS).

Selanjutnya, di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) terpantau naik 1,9% ke level US$1.588 (Rp23,63 juta). Di peringkat ketiga dan keempat, Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) stagnan di posisi US$1 (Rp14.884).

Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mengalami penurunan 0,47% ke harga US$277,65, dan di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) stagnan di posisi US$1 (Rp14.884).

Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) naik 1,8% ke harga US$0,3331 (Rp4.957) sementara Cardano (ADA) di peringkat kedelapan mencatat penguatan 1,37% ke posisi US$0,4567 (Rp6.797).

Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami kenaikan 0,15% ke posisi US$31,55 (Rp469.590), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) naik 1,86% ke level US$0,06227 (Rp926).

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:

1. Celcius (CEL): +30,23% (US$1,52/Rp22.623)

2. Terra Classic USD (USTC): +16,89% (US$0,03674/Rp546)

3. EOS (EOS): +10,44% (US$1,52/Rp22.623)

4. Decred (DCR): +6,82% (US$30/Rp446.520)

5. Cosmos (ATOM): +5,08% (US$12,41/Rp184.710)

Top Losers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:

1. UNUS SED LEO (LEO): -6,78% (US$5,42/Rp80.671)

2. Helium (HNT): -5,23% (US$4,87/Rp72.485)

3. Synthetix (SNX): -4,27% (US$2,97/Rp44.205)

4. Nexo (NEXO): -2,78% (US$1,06/Rp15.777)

5. eCash (XEC): -2,2% (US$0,00004659/Rp0,693)